Pertama Kali, Mobil Otonom Google Jadi Biang Kecelakaan

Mobil tanpa sopir Google
Sumber :
  • insideline.com

VIVA.co.id – Mobil otonom Google dilaporkan menjadi penyebab kecelakaan untuk pertama kalinya. Sebuah dokumen yang diajukan oleh California DMV, menunjukkan kecelakaan yang disebabkan akibat kesalahan mobil otonom Google itu terjadi pada 14 Februari lalu. Mobil otonom Google bermerek Lexus itu dilaporkan menabrak bus kota di Mountain View, California, Amerika Serikat.

Bercinta di Belakang Kemudi Mobil Robot Dianggap Lumrah

Kecelakaan itu merupakan insiden pertama yang diakibatkan kesalahaan mobil inovasi Google tersebut.

Dikutip Recode, Selasa 1 Maret 2016, memang selama mengaspal di jalanan untuk uji coba sejak 2009, mobil mandiri Google itu sudah tercatat terlibat dalam 17 insiden kecelakaan, tapi jumlah kecelakaan itu bukan kesalahan dari mobil Google, tapi karena kesalahan pengemudi kendaraan lain.

Google Gandeng Fiat-Chrysler Bikin Mobil Otonom

Menurut laporan kecelakaan tersebut, mobil Google awalnya sedang menunggu persimpangan untuk belok kanan, tapi ternyata pada sisi kanan terdapat beberapa kantong pasir yang menghalangi jalan.

Mobil mandiri Google itu pun berinisiatif belok kiri. Saat lampu lalu lintas menunjukkan warna hijau, mobil Google bergerak ke kiri untuk menghindari kantong pasir tersebut. Tapi saat belok ke kiri tersebut mobil Google menabrak sebuah bus yang muncul dari belakang. Untungnya, dalam kecelakaan ini tidak ada korban luka.

Mobil Robot Muncul, Seks di Balik Kemudi Bakal Nge-tren

Saat terjadi tabrakan tersebut, mobil Google dalam keadaan aktif. Sementara dalam kasus kecelakaan sebelumnya, mobil Google dalam mode manual.

Sedangkan saat terjadi kecelakaan, bus diketahui sedang melaju dengan kecepatan 15 mil per jam, untuk mobil Google berjalan 2 mil per jam.

Laporan menyebutkan pengendara di mobil Google itu mengaku sebenarnya melihat bus mendekat melalui kaca spion kiri, tapi saat itu sang penguji mobil mandiri Google itu mengira bus dalam akan berhenti atau melambatkan untuk memberikan ruang bagi mobil Google belok kiri.

Menanggapi insiden tersebut, Google menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar saja.

"Jenis kesalahpahaman ini terjadi antara pengemudi manusia di jalanan setiap hari. Ini adalah contoh klasik negoisasi dan itu bagan normal dalam mengemudi," kata Google.

Perusahaan teknologi itu mengatakan pada prinsipnya pengguna kendaraan akan memprediksi pergerakan masing-masing. Namun apa pun kadang tidak sesuai dengan prediksi.

Perusahaan teknologi dunia itu mengatakan insiden semacam itu bisa terjadi 'setiap hari' di jalanan. Namun demikian, Google mengaku siap dikenakan 'tanggung jawab' atas insiden itu.

"Dalam hal ini, kami jelas menanggung sebagian tanggung jawab, karena jika mobil Anda belum bergerak di sana tidak akan ada tabrakan," kata Google.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya