Bhinneka Siap Melantai di Bursa pada 2018

Perayaan ultah Bhinneka ke-23
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Bhinneka.com semakin memantapkan diri dalam mengarungi industri e-commerce di Indonesia. Menginjak usia ke-23, Bhinneka akan terus menjelajahi potensi e-commerce, sehingga dapat melepas saham perdana perusahaan atau Initial Public Offering (IPO) pada 2018.

Jembatani Kesenjangan Akses E-Commerce Daerah Non-Urban, Clubb Kyta Gandeng Mahasiswa

Perusahaan yang dibentuk sejak 1993 tersebut melakukan segenap persiapan sebelum resmi mencapai IPO. Salah satu persiapan di antaranya dengan mengalokasikan dana untuk belanja iklan sebesar Rp100 miliar sepanjang 2016. Namun, belanja iklan yang dimaksud, tidak diperuntukkan bagian iklan TV (TVC).

"Kalau untuk belanja iklan TVC itu bujet-nya besar, kami harus punya Rp200 miliar. Tahun ini, kami (proyeksikan) total belanja iklan sekitar Rp100 miliar yang dipasang di media, billboard, dan lainnya, kecuali TVC," ucap Chief Executive Officer (CEO) Bhinneka.com, Hendrik Tio ditemui di Terrace Cafe, Senayan Cafe Club, Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.

Lebaran Pengeluaran Membengkak? Ini 7 Tips Menyiasatinya Biar Lebih Hemat

Salah satu sumber dana belanja iklan Rp100 miliar berasal dari Ideosource, yang telah menyuntik dana sebesar Rp300 miliar pada tahun lalu. Hingga saat ini, Ideosource mempunyai kepemilikan Bhinneka sekitar kurang lebih 30 persen.

"Suntikan dari Ideosource tahun lalu digunakan untuk pengembangan teknologi seperti website, kemudian peningkatan kualitas dan juga sumber daya di Bhinneka," ungkap Hendrik.

Integrasi TikTok Shop-Tokopedia Rampung, Kemendag Pastikan Awasi Ketat Transaksi

Kemudian, strategi lainnya untuk melantai di bursa tersebut, Bhinneka juga akan mengembangkan jumlah kantornya. Bhinneka menargetkan ingin membangun kantor perwakilan tambahan 18 kantor lagi sampai akhir 2016. Nantinya, dikatakan Hendrik, kantor barunya itu akan diisi oleh tenaga kerja lokal.

"Sekarang, kami punya 17 kantor, sampai akhir tahun, kami ingin punya 35 kantor di seluruh Indonesia. Rata-rata investasi membangun satu kantor sekitar Rp50 juta dengan jumlah karyawan antara 2-8 orang," ucap Hendrik.

Dia mengatakan, fungsi kantor tersebut nantinya tak hanya sebagai perwakilan Bhinneka yang ditempatkan di ibu kota provinsi, tapi dapat difungsikan sebagai tempat pengiriman barang di kota tersebut.

"Iya, nanti kantor itu juga dapat dijadikan untuk drop barang. Pokoknya sebelum IPO, kami ingin meningkatkan kualitas di mata publik. Setidaknya, kami menyasar menjadi perusahaan yang konsisten di papan atas," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya