Riset Peneliti Sebut Hobbit Flores Bukan Manusia

Tempat penemuan Manusia Hobbit di Liang Bua, Flores, Indonesia
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Manusia kerdil yang fosilnya ditemukan di Flores, Indonesia awalnya diyakini memiliki hubungan dengan manusia modern. Namun sebuah studi baru menyangkal pendapat tersebut.

7 Tempat Wajib Dikunjungi untuk Pencinta Lord of the Rings

Studi ini dilakukan oleh dua orang ilmuwan asal Prancis. Mereka meneliti tulang tengkorak fosil Hobbit Indonesia yang dinamai Homo floresiensis, dan menganalisa tiap lapis tulangnya.

"Dari studi yang kami lakukan ini, tidak ditemukan adanya hubungan antara Homo floresiensis dengan Homo sapiens atau manusia moderen," ujar Antoine Balzeau dari Natural History Museum di Perancis, seperti dikutip dari Tech Times, Kamis 18 Februari 2016.

Hobbit Indonesia Punah Ketika Manusia Modern Datang

Selain itu, tidak juga ditemukan adanya bukti yang mendukung adanya teori terkait penyakit genetik yang membuat manusia purba itu bertubuh pendek. Hal ini membuat mereka yakin jika kemungkinan besar Homo floresiensis merupakan spesies yang benar-benar berbeda.

Sayangnya, Balzeau dan tim pun tidak berani memberikan kesimpulan akhir dan menentukan 'nasib' Homo floresiensis. Menurut mereka, lapisan tulang memiliki banyak informasi tapi gambaran secara keseluruhannya masih terlihat ambigu.

Dilaporkan Atas Dugaan Penistaan Agama, Begini Kata Pendeta Gilbert

"Homo floresiensis tidak memiliki karakteristik yang sama dengan Homo sapiens. Meski begitu kami masih belum bisa membantah kemungkinan spesies ini adalah versi kecil dari Homo erectus, atau bisa jadi merupakan spesies yang benar-benar berbeda," tutur Balzeau.

Fosil Homo floresiensis ditemukan di Pulau Flores, Indonesia pada 2003. Sejak saat itu muncul perdebatan, apakah fosil tersebut milik manusia purba yang belum teridentifikasi atau merupakan jenis manusia modern yang terpapat penyakit tertentu.

Hobbit hanya memiliki berat tidak lebih dari 25 kilogram dan tingginya tidak sampai 100 meter. Hal ini sangat aneh, mengingat Pulau Flores merupakan tempat tinggal Stegodon atau gajah purba yang telah punah. Teori lain menyebutkan jika Homo floresiensis mengecil karena kurangnya asupan gizi akibat terisolasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya