Kurang Tidur, Tingkatkan Risiko Kena Diabetes Tipe 2

Perlengkapan praktis mendeteksi tekanan darah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id –  Peneliti Harvard TH Chan School of Public Health, Amerika Serikat (AS), Yanping Li, menyatakan wanita yang kekurangan tidur di malam hari, berpotensi atas risiko peningkatan penyakit diabetes tipe 2.
 
Li mengkategorikan riset yang ia uji pada ratusan ribu orang itu dengan empat ‘perlakuan’. Keempatnya yaitu mengalami kesulitan tidur, kualitas tidur yang kurang dari enam jam, mendengkur saat tidur, dan apnea atau gangguan tidur karena gangguan pernafasan. Keempat kategori tersebut, ia katakan menjadi penyebab peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2.

Kisah Andik Vermansah, Sempat Jadi Rebutan Klub Top Dunia Kini Terseok-seok di Liga 2

“Kesulitan tidur, bermakna dikaitkan dengan diabetes tipe 2,” katanya, seperti dikutip dari Mirror, Jumat 29 Januari 2016.
 
Li mengingatkan untuk satu kategori saja, seperti kesulitan  tidur, bisa meningkatkan risiko hampir 50 persen. Sementara, jika keempat kategori dialami oleh seseorang, maka bisa meningkat empat kali lipat.
 
Maka dari itu, melalui riset yang ia lakukan tersebut, Li menyarankan pentingnya pola tidur dan istirahat malam yang cukup. Normalnya, istirahat malam disarankan selama delapan jam.
 
“Temuan ini memberikan bukti kepada dokter klinis dan peneliti kesehatan masyarakat, untuk pencegahan diabetes di masa depan bagi populasi berisiko tinggi karena gangguan tidur,” ungkapnya.
 
Li melakukan riset pada 133.353 wanita tanpa diabetes, penyakit jantung dan kanker.

Bayi menangis.

Ketika Pola Tidur Saat Ramadan Terganggu Tangis Bayi

Untuk orangtua yang memiliki bayi baru lahir, pasti mengalami hal ini.

img_title
VIVA.co.id
8 Juni 2016