VIDEO: Lagi, Roket Blue Origin Pecundangi SpaceX

Roket New Shepard milik Blue Origin, perusahaan antariksa Jeff Bezos.
Sumber :
  • Space.com

VIVA.co.id –  Ambisi bos Amazon, Jeff Bezos, untuk mengembangkan roket yang bisa digunakan berulang kali dan mendarat kembali ke Bumi terus berlanjut.

Kupas Tuntas Starlink, Satelit Elon Musk yang Siap 'Menerangi' IKN

Akhir pekan lalu, untuk kedua kalinya, roket New Shepard besutan perusahaan milik Bezos, Blue Origin, berhasil mendarat mulus dan sukses ke daratan setelah diluncurkan ke angkasa.

Keberhasilan itu merupakan yang kedua, sebab roket yang sama sudah berhasil mendarat kembali ke Bumi untuk pertama kalinya pada November tahun lalu.

Satelit Merah Putih 2 akan Beroperasi Penuh

Dikutip dari Daily Mail, Senin 25 Januari 2016, untuk misi sukses yang kedua, Blue Origin meluncurkan roket untuk terbang hingga ketinggian 333.582 kaki atau lebih dari 101 kilometer dan akhirnya mendarat mulus di Texas barat.

Dalam video yang dirilis Blue Origin, peluncuran roket pada akhir pekan lalu dimulai pada sebuah area di Texas pada 22 Januari 2016. Roket melambat sampai tiga mil per jam pada saat turun ke Bumi dengan bantuan parasut.

Gawat! Elon Musk Ngobat

Roket buatan Blue Origin itu dirancang untuk bisa membawa tujuh penumpang. Namun, dalam dua uji coba peluncuran itu tanpa awak.

Keberhasilan kedua misi Blue Origin itu menegaskan keunggulannya dibanding upaya serupa yang dilakukan perusahaan antariksa swasta, SpaceX milik miliuner Elon Musk.

Dalam uji coba, roket Falcon 9 milik SpaceX mengalami masalah saat mendarat kembali ke daratan. Misi pertama SpaceX untuk meluncurkan roketnya berakhir meledak saat akan mendarat di sebuah kapal di samudera.

Baru pada Desember tahun lalu, roket Falcon 9 yang diluncurkan dari Florida bisa menembus ketinggian yang telah dicapai roket Blue Origin.

Kemudian, beberapa waktu sebelum misi peluncuran kedua roket Blue Origin, SpaceX kembali meluncurkan roketnya dan mencoba mendaratkan di sebuah platform mengambang di Samudera Pasifik. Tapi, saat proses mendarat, salah satu dari empat kaki pendarat toket tersebut mengalami masalah dan akhirnya meledak. Misi kedua SpaceX gagal.

Menyusul keberhasilan menembus roketnya ke suborbit, Blue Origin sudah siap mengembangkan mesin roket yang lebih super.

Perusahaan besutan Bezos itu diharapkan akan memulai uji coba roket lebih supernya pada tahun ini juga.

"Kami sudah lebih dari tiga tahun mengembangkan kendaraan orbit pertama kami. Meskipun ini akan menjadi kendaraan kecil dalam keluarga orbital kami, tapi ini akan lebih besar dari New Shepard," kata Bezos.

Sebelumnya, menanggapi kesuksesan misi uji coba pertama, Bezos sudah menegaskan roketnya nanti akan bisa dimanfaatkan untuk orang menjelajahi antariksa, dengan biaya yang lebih murah.

"Misi yang ingin kami capai yaitu jutaan orang bisa hidup dan bekerja di antariksa, kami perlu membangun pendorong roket yang sangar besar. Dan arsitektur (roket) yang mendarat vertikal skalanya bakal naik," kata dia.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya