- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara terus menggenjot upaya untuk mencapai 1.000 pengusaha teknologi (teknopreneur) berkualitas pada 2020. Ia pun memaparkan strateginya dalam meraih target tersebut di Gedung BRI II, Jalan Sudirman kav. 44-46, Jakarta, Selasa 19 Januari 2016.
Disampaikannya untuk mencetak seribu teknopreneur, maka dibutuhkan orang yang tertarik untuk menggeluti dunia digital hingga 8.000 orang. Banyaknya calon 'sarjana' teknopreneur ini bukan tanpa alasan, karena seiring berjalannya proses, maka akan berkurang jumlahnya.
"Kita butuh 8.000 teknopreneur. Nanti akan berkurang setelah memasuki sejumlah tahap, seperti memasuki peserta workshop capai 4.000 orang, terus berkurang pada kompetisi Hackathon yang diikuti 2.000 orang," jelasnya.
Dari 2.000 calon pemegang gelar informal itu, maka diharapkan dapat melahirkan seribu orang yang benar-benar berkualitas dalam menggeluti dunia digital. Dengan dukungan sekitar 500 inkubasi perusahaan rintisan (startup), maka target tersebut dapat terealisasikan.
"Setiap tahunnya, harus ada 200 teknopreneur," tegas dia.
Ambisi Rudiantara beralasan, karena tingkat nilai industri e-commerce pada 2020 diperkirakan akan menyentuh US$130 miliar.
"Dengan lahirnya 200 teknopreneur setiap tahunnya, itu akan meningkatkan aktivitas e-commerce di Indonesia, sehingga diharapkan e-commerce menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia," ucap pria yang disapa Chief RA ini.
Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google
Ini merupakan gelombang kedua startup Indonesia yang digembleng Google
