Lagi, Terbongkar Aplikasi Rahasia ISIS

Sumber :
  • www.newsweek.com

VIVA.co.id - Kelompok aktivitas peretas yang tergabung dalam Ghost Security Group, kembali membongkar aplikasi rahasia ISIS. Awal pekan ini, kelompok peretas independen itu mengaku menemukan aplikasi Alrawi yang dipakai kelompok militan tersebut.

Dikutip Newsweek, Jumat 15 Januari 2016 , Ghost Security Group menyebutkan aplikasi Alrawi dipakai ISIS untuk mengirimkan pesan enkripsi. Aplikasi tersebut menggunakan sistem operasi mobile Android, namun tidak tersedia pada pusat aplikasi Google Play.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Untuk menggunakan aplikasi Alrawi, pendukung ISIS diharuskan mengunduh kode aplikasi tersebut, agar bisa berjalan pada ponsel pintar, atau tablet mereka.

Temuan aplikasi Alrawi, menambah banyak aplikasi rahasia yang dipakai ISIS. Sebelumnya pada Desember 2015, kelompok Ghost Security juga telah menemukan aplikasi Amaq Agency.

"Aplikasi Amaq Agency dirancang untuk mendistribusikan propaganda melalui aplikasi lain dalam sirkulasi mereka, misalnya Alrawi, yang punya kemampuan komunikasi terenkripsi terbatas," ujar juru bicara Ghost Security.

Jubir tersebut mengatakan, enkripsi pada aplikasi tersebut memang tak sekuat kemampuan enkripsi yang diciptakan oleh perusahaan teknologi. Namun, kemampuan enkripsi aplikasi ISIS itu dianggap membuktikan kemampuan kelompok militan tersebut.

Jejak ISIS dalam platform teknologi memang sudah bukan kabar baru. Kelompok ini sudah diketahui secara luas menggunakan platform media sosial untuk mendiseminasi propaganda mereka kepada pengikut dan merekrut peneror potensial. Sepanjang 2015 saja, pendukung ISIS diketahui aktif menyebarkan propaganda mereka di Facebook dan Twitter.

Kemudian, kelompok militan ini juga menggunakan platform komunikasi terenkripsi, Telegram untuk menjangkau berbagai saluran. Akhirnya pada November tahun lalu, pengelola Telegram menghapus saluran ISIS pada platform mereka. Telegram mengatakan, mereka setidaknya memblokir 78 saluran Telegram ISIS yang mencakup dalam 12 bahasa.

"Kami telah terganggu untuk mempelajari saluran publik Telegram yang dipakai ISIS untuk menyebarkan propaganda mereka," kata Telegram dalam pernyataannya kepada pengguna mereka.

Upaya memerangi jejak ISIS di dunia maya juga dilakukan Ghost Security. Kelompok peretas ini mengatakan sepanjang tahun lalu, mereka telah menghapus kira-kira 57 ribu akun media sosial terkait ISIS. (asp)

UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game
Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016