Konten Porno di Netflix, Menkominfo Temui Menteri Anies

Sumber :
  • Digitaltrends

VIVA.co.id -Layanan digital streaming video dan film, Netflix, resmi ekspansi di 130 negara tambahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sementara diketahui, ada kekhawatiran beberapa konten Netflix yang diduga mengandung unsur pornografi.

Menanggapai hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, mengatakan ia akan mengantisipasi dari cepatnya perkembangan teknologi ini, terutama industri konten yang sudah ada di Indonesia agar tetap terjaga dan bisa bersaing.

"Pemerintah sebagai regulator akan menata secara bertahap semuanya, supaya bisa berimbang. Tidak bisa tidak, kita harus terima. Tapi, bagaimana jangan semua industri yang ada mati semua. Kita harus lihat benefitnya secara ekonomi maupun sosial, bagaimana mengatur perubahan ini. Intinya jangan dadakan," ucap Rudiantara ditemui di Tebet Dalam, Jakarta, Kamis 7 Januari 2016.

Mengenai isi konten, dikatakannya, ia akan bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Kemudian, ia juga sedang mengagendakan untuk membahas bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

"Kalau dengan Pak Anies soal konten, kalau sensor film segala rupa itu akan kita bicarakan dengan KPI, stakeholder-nya banyak sekali. Saya tahu mengenai masalah ini, tapi sekarang saya sedang tata, coba dirapikan yang namanya teknologi itu affordable, hanya teknologi yang bisa melakukan efisiensi dan mengubah kemampanan," tutur dia.

Seperti diketahui, Netflix resmi hadir di 130 negara baru di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan penambahan tersebut, maka secara total, Netflix hadir pada lebih dari 190 negara di dunia.

Pengumuman kehadiran ini disampaikan langsung oleh salah satu pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Netflix, Reed Hastings pada perhelatan Consumer Electronic Show (CES) 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat.

Akses Video Chat Sedot Data Sampai 800 MB
Menkominfo Rudiantara

Menkominfo Bingung Basmi Porno di Aplikasi Streaming

Basmi porno di aplikasi susah dibanding yang berbasis web.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016