Begini Jadinya Jika Obat Perangsang Diuji ke Monyet

Monyet dilatih untuk siap terbang ke Planet Mars
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk

VIVA.co.id - Tim peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison di Amerika Serikat tengah mempelajari efektivitas obat perangsang khusus perempuan bermerek Addyi. Obat itu berjuluk "Viagranya kaum Hawa."

Obat ini sebenarnya sudah mendapatkan lampu hijau dari Badan Obat dan Makanan AS (FDA) untuk dijual komersil. Namun pada tingkatan publik, obat kuat tersebut menuai kontroversi, ada yang setuju dan ada yang tak setuju.

Dalam catatan FDA, dikutip dari International Business Times, Jumat 11 Desember 2015, obat kuat tersebut hanya bekerja 10 persen pada pasien. Untuk itu agar efektif, obat itu harus dilakukan uji coba mendalam lagi. Obat ini juga disebutkan punya efek samping yang serius, yaitu pasien mengalami tekanan darah rendah serius dan kemungkinan kehilangan kesadaran.

Untuk itu tim peneliti University of Wisconsin-Madison menguji obat tersebut pada monyet jenis marmoset. Percobaan ini untuk memastikan bagaimana efeknya pada hewan ini dan bisa menjadi landasan apakah bisa dikembangkan untuk komersil atau tidak.

Peneliti memilih marmoset alasannya, hewan ini punya aktivitas sinyal hormon dan perilaku kawin yang sama dengan manusia. Misalnya reaksi isyarat seksual seperti sentuhan dan aroma.

Dalam prosesnya, peneliti memberikan flibanserin, nama umum obat kuat tersebut pada sekelompok monyet marmoset dan membandingkan dengan kelompok monyet marmoset yang tak memakai obat tersebut. Dalam pengukuranya, peneliti menggunakan pemindai yang tak invasif.

Hasilnya peneliti menemukan pada monyet betina yang diberi obat kuat tersebut, metabolisme glukosa menurun di area tengah sebelum mata dari hipotalamus. Diketahui hipotalamus merupakan pusat otak yang dikaitkan dengan perawatan intim dan ajakan seks pada hewan monyet dan hewan pengerat.

Peneliti mengamati ada penurunan metabolik pada aktivitas otak monyet dan meningkatkan respons perilaku monyet betina dari sentuhan monyet jantan.

"Jadi obat kuat itu kemungkinan bekerja dalam otak monyet betina," jelas Davod Abbott, profesor kandungan dan ginekologi di UW School of Medicine and Public Health.

Abbott merupakan pemimpin studi dampak obat itu.

"Marmoset betina dalam studi kami memberikan model yang terkendali, efektif, dan tak ada bandingannya, sehingga memungkinkan kita untuk menentukan bagaimana aksi flibanserin dalam otak primata," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Addyi telah mendapat persetujuan medis untuk gangguan gairah seksual hipoaktif pada perempuan (HSDD).

Badan obat AS mencirikan HSDD dengan hasrat seksual yang rendah yang menyebabkan kesulitan interpersonal dalam hubungan seksual. (ren)

Begini Rupa Api Jenis Baru
Bunga matahari

VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?

Bunga matahari muda selalu menghadap ke timur saat pagi hari.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016