Ilmuwan: Kekuatan Spiderman Sulit Jadi Kenyataan

Spiderman
Sumber :
  • The Amazing Spiderman

VIVA.co.id - Banyak orang yang terkesima dan tidak jarang yang menginginkan dirinya memiliki pengalaman digigit laba-laba, agar menjadi Spiderman. Sayangnya, peneliti memastikan jika hal itu akan sulit untuk menjadi kenyataan.

Peneliti dari Oxford mengatakan jika film pahlawan Spiderman tidak memiliki dasar sains yang jelas. Mereka mengatakan hal ini setelah menganalisis kekuatan Spiderman dan membandingkannya dengan kemampuan yang ada pada laba-laba di kehidupan nyata.

Dilansir melalui Daily Mail, Jumat, 11 Desember 2015, mereka menyimpulkan jika kekuatan Spiderman tidaklah realistis, karena jaring sutra yang dikeluarkan tidak cukup kuat untuk menahan atau mengangkat berat badan manusia.

"Jaring sutra merupakan ragam kelompok dari bahan filamen yang dihasilkan oleh sekumpulan laba-laba atau arthropoda. Mereka telah berevolusi secara independen, baik material maupun fungsinya, sekitar 400 juta tahun lalu," ujar Prof. Fritz Vollrath dari jurusan Zoology, University of Oxford.

Begini Rupa Api Jenis Baru

Semua sutra adalah polimer protein yang mengandalkan perputaran ekstrusi untuk mengaktifkan jalur proses kimiawi yang sesuai agar bisa membentuk diri sendiri menjadi serat solid yang disebut sutra.

Dalam analisisnya, Vollrath mengaku tidak menemukan tempat yang cocok untuk meletakkan kumpulan jaring sutra pada lengan Spiderman. Padahal, sutra membutuhkan waktu untuk bersintesa. Lokasi yang memungkinkan untuk menyimpan materi jaring sutra yang padat adalah tulang punggung.

Belum lagi, dipaparkan Vollrath, gejala tidak biasa akan ditimbulkan setelah manusia digigit laba-laba. Mulai dari gatal-gatal, badan memerah, nyeri, dan kadang membuat tidak sadar atau kematian. Tidak ada radioaktif dari laba-laba, justru Bumi dianggap Vollrath telah dipenuhi oleh radiasi.

"Kita terpapar sekitar 3 milisieverts (mSv) radioaktif setiap tahunnya. Kebanyakan dari Matahari dan secara alami dari gas radioaktif lain. Belum lagi jika terpapar CT Scan yang memiliki 6 mSv radioaktif, mamograms sekitar 4 mSv, X-rays sekitar 1 mSv, perjalanan udara sekitar 01 mSv, atau dari asap rokok sekitar 53 mSv per tahun," ujar Vollrath.

Jika memang ada radiasi pada racun gigitan laba-laba, kata dia, levelnya hanya sekitar 00003 sampai 000003 mSv, dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Apalagi, menurut Vollrath, terkena radiasi tidak sama dengan terkena radioaktif. Jika terkena radioaktif, akan tertinggal dalam tubuh.

Bunga matahari

VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?

Bunga matahari muda selalu menghadap ke timur saat pagi hari.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016