3 Juta Visitor Per Bulan, Rumah123 Cari Pengembang Terbaik

Juri Consumer Choice Award Rumah123.com
Sumber :
  • Viva.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id - Situs properti Rumah123.com untuk pertama kalinya  memberikan penghargaan bagi pengembang industri dan pelaku industri properti terbaik sesuai dengan penilaian konsumen. Ajang ini disebut ‘Consumer Choice Award 2015’.
 
Praktisi Marketing dan Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung mengatakan, penghargaan yang mereka usung berbeda dengan penghargaan properti pada umumnya. Dia menyebut, penghargaan kali ini akan menjadi standar bagi pelaku industri properti di masa depan.
 
Meski telah dilakukan penilaian oleh beberapa juri yang mempunyai keahlian di kategori masing-masing, para konsumen pun ikut serta memberikan voting secara online.

Tips Jadi Pemain Baru di Sektor Properti

“Penghargaan ini tidak hanya menjadi apresiasi bagi pengembang properti dan pelaku industri, namun juga refleksi kekuatan brand di industri ini. Area yang selama ini jarang disentuh di industri properti,” ujar Untung di Kunigan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Desember 2015.
 
Untung menambahkan, meski industri properti dikatakan cukup lesu sepanjang tahun ini, namun kenyataannya para pengembang tetap agresif manawarkan proyek mereka dan konsumen pun berhadapan dengan beragam pilihan yang sulit.

Untuk memberikan keputusan terbaik, Rumah123.com menunjuk beberapa juri Consumer Choice Award tahun ini. Mereka adalah Sakti Makki, Enda Nasution, Armand Maulana, dan Ignatius Untung sendiri.

Empat Alasan Bisnis E-Commerce RI Terbesar di Asia

Tiga Juta Visitor Per Bulan

Situs properti tersebut mengklaim punya sekitar tiga juta pengunjung perbulan. Ini yang membuat mereka berani menunjuk siapa yang berhak dinobatkan menjadi pengembang terbaik tahun ini. “Kalau visitor kita ada 3 juta orang perbulan. Kita kalkukasikan perbulan,” ujarnya.

Untung mengungkapkan sejauh ini jumlah pengembang dan pelaku industri properti yang sudah terdaftar dalam situs mereka ada sebanyak 460 ribu. 50 persennya adalah pelaku yang ada di wilayah Jabodetabek.

“Total listing 460 ribu seluruh indonesia. Paling banyak Jakarta. Jabodetabek 50 persenan lah, sisanya dibagi rata. Wilayah jauh seperti Sulawesi, Manado, Palu, Samarinda, Balikpapan, Lombok, Palembang, Medan ketiga terbesar. Makassar nomor lima, kalau tidak salah,” ujarnya menambahkan.

E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota

Sementara, terkait transaksi, Untung menyebutkan, semua tidak bisa terdeteksi karena ketika rumah yang ditawarkan si agen atau pengembang sudah laku, beberapa tidak memberitahu melalui akun mereka.

Angka yang terdeteksi, Untung menyatakan, hanya sekitar 15 persennya, yaitu sekitar Rp22 triliuin. Angka tersebut hanya mencakup penjualan rumah bekas saja.
 
Kendati untuk rumah baru, dikatakannya, melalui proses yang panjang, seperti pembeli melihat dan meninjau terlebih dahulu. Sedangkan untuk proses KPR, menjadi urusan antara si penjual dan pembeli.

“Kita tidak punya angka pasti, sebagai gambaran tahun 2014 itu yang kita record sampai Rp22 triliun, (rumah) bekas semua."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya