Di Masa Purba, Manusia Bermusuhan dengan Kucing

Kucing Luhu
Sumber :
  • Instagram.com/lanlan731
VIVA.co.id
Penggalian Lokasi Situs Majapahit Dinilai Langgar UU
- Di masa purba, kucing bukanlah hewan yang berpotensi menjadi piaraan manusia. Tidak seperti sekarang, kucing di jaman purba memiliki ukuran yang besar dan bertaring tajam.

Patung Sepasang Kekasih Masa Majapahit Ditemukan Warga

Menurut arkeolog, dahulu, manusia menganggap kucing sebagai musuh. Bahkan mereka berperang melawan kucing dengan menggunakan tombak. Mereka hidup bersama dengan manusia dan menjadi musuh bersama.
Gundukan Tanah Diduga Kuat Situs Leluhur Raja-raja Jawa


Hal ini terungkap dari benda arkeologi yang ditemukan ilmuwan. Dilansir melalui
BBC
, Rabu, 2 Desember 2015, ditemukan beberapa gigi kucing dan sepotong tulang lengan yang berasal dari jaman purba.


Bukti-bukti itu ditemukan di sebuah lokasi di Jerman, bersamaan dengan penemuan tombak tertua yang pernah digunakan manusia. Tepatnya di bekas pertambangan batubara di Schoninngen, dekat Hanover.


"Fosil berusia 300 ribu tahun ini kami sebut sebagai penemuan spektakuler. Ternyata kucing dulu memiliki taring yang tajam, bahkan mirip dengan harimau modern. Kucing bertaring tajam itu hidup sekitar 55,8 juta tahun lalu sampai 11.700 tahun lalu," ujar Dr. Jordi Serangeli, dari University of Tubingen, Jerman.


Dikatakan Serangeli, taring itu digunakan oleh predator agar bisa dengan mudah merobek daging segar dari korban mereka. Serangeli yakin jika bukti arkeologi itu merupakan yang pertama menunjukkan bahwa kucing bertaring tinggal di Eropa.


"Kucing-kucing itu hidup di wilayah dan daratan yang sama dengan manusia. Para manusia memburu tapi mereka tidak sendirian. Mereka harus mempertahankan diri dari para karnovira besar yang mengancam," ujar Serangeli.


Manusia purba pemburu yang pertama menggunakan tombak kayu adalah Homo Heidelbergensis. Hewan yang diburu bisa siapa saja termasuk kuda dan rusa.


"Penemuan ini tidak hanya menunjukkan jika manusia purba di Schoningen menggunakan tombak untuk berburu. Tombak itu juga digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan," ujar Serangeli. Temuan Serangeli ini dilakukan bersama dengan para kolegaya dari University of Leiden. Laporan mereka telah dipublikasi di Journal of Human Evolution.


Ditambahkan Dr. Mark Roberts, arkeolog asal London, dia percaya jika manusia purba dan nenek moyang sebelumnya telah menjadi predator di tingkat paling atas sejak dulu. Manusia purba memiliki kemampuan membunuh dan membantai tanpa gangguan dan saingan, baik hewan kecil maupun besar, seperti badak, bison, kuda dan rusa. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya