Tiap Pengguna Smartphone RI Sumbang Rp1,7 Juta per Tahun

Pameran Indocomtech 2015 di JCC
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengapresiasi hasil penelitian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Masyarakat Telematika (Mastel).

Penelitian kedua lembaga itu mengenai kontribusi smartphone dan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Hasilnya menunjukkan kalau semua pengguna telepon seluler memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,5 persen.

"Hasil penelitian ini membuktikan sekaligus mempertegas bahwa sektor ICT memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara, tak terkecuali," ucap Rudiantara di perayaan HUT ke-22 Mastel di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan kalau setiap pengguna smartphone berkontribusi terhadap perekonomian makro negara. Disebutkan empunya smartphone tersebut setidaknya memberikan nilai tambah ekonomi sebesar Rp1,72 juta per orang per tahun.

Selanjutnya, kenaikan jumlah pengguna seluler sebesar 1 persen akan meningkatkan PDB sebesar 0,055 persen. Dengan demikian, dapat dikatakan kalau semua pengguna telepon pintar ini memberikan kontribusi PDB sebesar 5,5 persen.

Hasil temuan studi ini menggarisbawahi fungsi smartphone sudah bukan lagi alat komunikasi, tetapi sudah mengarah sebagai penunjang produktivitas kerja melalui beragam fasilitas data trafik yang tersedia serta memungkinkan pemiliknya menggunakan berbagai macam aplikasi.

Maka dari itu, Mastel berharap pemerintah terus mendorong agar harga smartphone dapat ditekan, terutama yang sudah mendukung jaringan 4G Long Term Evolution (LTE) dengan harga terjangkau.

"Mastel berharap semua pihak mendukung terciptanya ekosistem ekonomi digital yang mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.

Akhir Tahun, Pengguna Medsos 'Liburan' di Facebook dan Path
Acara Baidu 'Mobile Apps Market Study Indonesia' di SCBD, Jakarta, Kamis (7/04/2016).

Ini Aplikasi yang Disukai dan Dibenci Orang Indonesia

Banyak aplikasi yang disukai tapi kemudian dihapus.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016