Nenek Moyang Manusia Menyebar karena Pengkhianatan?

Manusia Neanderthal yang ditemukan di Jerman pada tahun 1856
Sumber :
  • http://id.cutpen.com

VIVA.co.id - Ahli arkeologi percaya jika pengkhianatan atas kepercayaan terhadap komunitas merupakan penyebab nenek moyang manusia memilih untuk berpindah tempat tinggal dan menyebar. Pada 100 ribu tahun lalu, mereka lebih memilih hidup di wilayah lain yang tidak sama.

Hal ini diungkap oleh arkeolog dari University of York. Karena, menurut mereka, peningkatan populasi maupun perubahan ekologi tidak bisa memberikan penjelasan yang signifikan akan pola pergerakan manusia ke wilayah yang baru.

Mengenal Lucy, Nenek Moyang Manusia Modern

Oleh karena itu, mereka memprediksi jika sengketa moral merupakan motivasi utama untuk membuat jarak antarnenek moyang manusia.

"Sebelumnya, penyebaran manusia dan pergerakannya terjadi secara lambat. Sebagian besar dikarenakan peristiwa lingkungan seperti peningkatan populasi dan perubahan ekologi," ujar Dr. Penny Spikins, seperti dikutip dari IB Times UK, Kamis, 26 November 2015.

Namun, menurut Spikins, manusia yang hidup 100 ribu tahun lalu cenderung menunjukkan komitmen untuk bersama dengan orang atau kelompok lain. Saat dikhianati, mereka terpacu untuk menentukan jalur hidup mereka sendiri.

Dia mengatakan, saat komitmen diingkari, mereka terpacu untuk mencari keadilan dan memiliki motivasi kuat untuk menjauh, mengambil segala macam risiko guna melakukan hal itu. Nenek moyang manusia pun akhirnya menyebar.

"Dulu, Hominin lebih suka tinggal di lingkungan seperti padang rumput dan hutan terbuka. Spesies Homo Erectus, pada 1,6 juta tahun lalu, lebih memilih berjalan dari Afrika ke Asia untuk mencari padang rumput yang lebih luas, sedangkan Neanderthal memilih tinggal di wilayah yang dingin di Eropa," ujar Spikins.

Kemudian, 100 ribu tahun lalu, manusia mulai memilih hidup di wilayah yang penuh risiko, seperti di gurun, hutan, wilayah kutub di Eropa Utara, bahkan melewati laut untuk mencapai Australia dan Laut Pasifik.

Peneliti: Hobbit adalah Homo Erectus dari Asia

Hal ini dikarenakan manusia mulai merasakan sengketa moral di lingkungan lama, hingga akhirnya mereka memilih untuk menghindari kelompok atau teman yang tidak lagi memiliki visi misi sama.

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Open Quaternary. (art)

Tengkorak manusia yang diperkirakan berusia 3.000 tahun koleksi Museum Etnografi Kematian di kampus Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur.

Ada Ritual Mayat Berjalan di Museum Kematian Surabaya

Koleksi lain adalah tengkorak manusia berusia 3.000 tahun.

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2016