Humai dan Ambisi Hidupkan Orang Mati

Startup Humai
Sumber :
  • www.techradar.com

VIVA.co.id - Kematian adalah pasti bagi mahluk hidup. Namun ada gagasan dari perusahaan rintisan (startup) Australia untuk menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.

Dengan memanfaatkan berbagai teknologi terkini, startup yang bernama Humai mengklaim pada tiga dekade ke depan, orang mati bisa dihidupkan lagi.

Cara menghidupkan orang mati yang digagas Humai ini yakni dengan memanfaatkan otak orang meninggal. Otak itu menjadi kunci, yang dimasukkan ke dalam tubuh buatan.

"Kami menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi nano untuk menyimpan data gaya gaya percakapan, pola perilaku, proses pikiran dan informasi bagaimana fungsi tubuh anda dari dalam dan dari luar," kata Chief Executive Officer Humai, Josh Bocanegra dalam situs perusahaan dikutip dari Techradar, Rabu 25 November 2015.

Bocanegra mengatakan data yang dikumpulkan itu kemudian akan dikodekan menjadi beberapa teknologi sensor, yang akan mendukung tubuh buatan. Selanjutnya badan buatan ini dirangkai dengan otak manusia yang sudah meninggal.

Dia menjelaskan untuk membuat tubuh buatan itu, saat ini perusahaannya sedang fokus mengumpulkan data secara luas dari tubuh calon orang yang ingin dihidupkan. Bos Humai itu mengatakan setidaknya butuh waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan data tubuh tersebut. Kemudian saat data sudah cukup dan teknologi yang mereka kembangkan sudah siap, maka proses menghidupkan kembali orang meninggal sudah bisa dilakukan.

Bocanegra mengakui memang kunci dari menghidupkan orang meninggal ini adalah pada otak. Terkait cara untuk mengawetkan otak, Humai akan menggunakan teknologi cryonik. Teknologi ini membekukan otak agar nantinya bisa tetap hidup.

"Saat teknologi kami sudah siap dikembangkan, kami akan memasukkan otak itu ke dalam tubuh buatan," kata dia.

Tantangan dalam tahap ini adalah bagaimana mencegah kerusakan otak. Bocanegra mengatakan Humai akan menggunakan teknologi nano untuk memperbaiki dan meningkatkan sel pada otak. Ia juga menambahkan teknologi kloning bisa membantu mencegah kerusakan otak dan juga mewujudkan ambisi perusahaan tersebut.

Meski terdengar gagasan yang aneh, tapi bos Humai itu punya keyakinan ambisi mereka bisa terwujud.

"Setiap langkah yang kami ambil untuk memahami bagaimana mendapatkan pikiran anda untuk mengendalikan tubuh buatan. Ini akan menjadi kemajuan besar," kata dia.

Bocanegra juga yakin teknologi yang dipakai untuk mewujudkan ambisi perusahaanya itu akan menyelamatkan nyawa manusia.

Saat ini ada beberapa personel yang menggawangi Humai. Secara rinci yakni dua peneliti, satu ahli kecerdasan buatan, satu ambasador dan satu ahli teknologi nano. Bocanegra mengaku untuk proyek ini sepenuhnya menggunakan dana yang dikeluarkan secara pribadi.

Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley
Startup yang akan berguru ke markas Google

Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google

Ini merupakan gelombang kedua startup Indonesia yang digembleng Google

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016