iHomo, Aplikasi 'Penyelamat' Kaum Gay dan Lesbi

ilustrasi
Sumber :
  • REUTERS/Gonzalo Fuentes

VIVA.co.id - Liburan musim semi menjadi pertaruhan bagi para kaum muda di Tiongkok. Sebab saat pulang ke rumah, para kaum muda yang masih belum menikah akan ditagih soal pasangannya.

Bagi kaum muda yang masih betah menjomblo, pastinya akan susah untuk menjawab pertanyaan tersebut dari orangtua maupun kerabat. Momen itu juga menjadi problem besar bagi kaum gay dan lesbi di Tiongkok. Mereka bisa pusing saat didesak untuk menikah dan segera mendapatkan keturunan.

Guna menenangkan para kaum gay dan lesbi, Ou Xiaobai yang seorang lesbian menciptakan aplikasi yang dinamakan iHomo.

Dikutip dari IBTimes, Selasa 24 November 2015, konsep aplikasi ini adalah memberikan layanan agar kaum homo bisa 'meminjam' pasangan lawan jenis, sehingga mereka bisa mendatangi orangtua dengan hubungan palsu tersebut.

Selain melayani pasangan sewaan, aplikasi iHomo tersebut juga menjemput kebutuhan pernikahan kooperatif atau disebut xinghun dalam bahasa lokal. Pernikahan yang merupakan skenario antara wanita lesbian dan pria gay ini tumbuh subur di Tiongkok lebih dari satu dekade.

Disebutkan selain untuk menyelamatkan muka di depan orangtua, pernikahan ini tumbuh di Negeri Tirai Bambu karena pasangan bisa mendapatkan insentif. Disebutkan banyak perusahaan di Tiongkok masih memberikan insentif bagi karyawan yang menikah.

"Saya tak memiliki tekanan dari orangtua saya untuk memiliki anak, tapi saya punya tekanan di tempat kerja," ujar salah seorang profesor gay. 

Mereka yang menjalankan pernikahan koopreatif ini akan mendiskusikan bagaimana mereka hidup bersama, apakah akan memiliki anak, jika akan punya keturunan, siapa yang akan mengurusnya dan sebagainya.

Teknologi Baru yang Bikin Telemarketer Tak Cerewet Lagi

Fitur aplikasi

Aplikasi iHomo yang diciptakan Ou bersama pasangannya, Yi Zhi,terhitung belum lama diciptakan. Rencananya, aplikasi iHomo dalam versi beta akan dirilis pada bulan depan.

Aplikasi iHomo besutan Ou ini menawarkan berbagai fitur. Misalnya opsi 'Shop' berisi daftar restoran, toko hewan peliharaan, toko bunga  dan entitas bisnis lain yang dimiliki komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Kemudian ada opsi 'Help' yang akan menghubungkan member aplikasi yang ingin mencari pekerjaan, perumahan atau seseorang untuk menjaga hewan peliharaannya. Pada aplikasi ini juga ada fitur chatting grup dan fitur untuk berteman.

Disebutkan komunitas LGBT di biasanya menyelenggarakan kopi darat tematik.

Selain aplikasi iHomo, layanan yang memfasilitasi kaum gay dan lesbi di Tiongkok mendapat banyak pengguna. Misalnya situs kencan xinghun terbesar, Chinagayles.com memiliki 390 ribu pengguna terdaftar. Situs ini memasangkan sekitar 23 ribu pasangan sejak diluncurkan pada 2005.

Kemudian aplikasi pencari jodoh, Queers juga sama. Aplikasi ini tumbuh subur, telah menarik 10 ribu pengguna hanya dalam kurun waktu dua pekan sejak diluncurkan pada Januari tahun ini. Pengguna aplikasi ini harus memberikan dokumen untuk diverifikasi identitas mereka. Dokumen yang dikirimkan termasuk gambar diri dan kartu identitas, gelar sarjana dan sertifikat kepemilikan.

Nah dalam aplikasi iHomo ini, Ou ingin membantu sekitar lebih dari 100 ribu pria gay dan wanita lesbi yang ingin mencari pasangan lawan jenis. Ia berharap iHomo bisa berperan lebih, bukan sekadar aplikasi saja, tapi bisa menghubungkan kaum LGBT dalam jejaring dan akhirnya bisa menggelar kopi darat untuk mendapatkan jodoh.

Ou melihat komunitas LGBT di Tiongkok telah lebih mandiri meski keberadaanya ditentang oleh negara. Diketahui pada 2001, pemerintah Tiongkok menghapus homoseksual dari daftar gangguan mental. Meski sudah tak diakui negara, tapi nyatanya masyarakat Tiongkok relatif menerima keberadaan kaum dan komunitas LGBT. Sebuah studi Pew pada 2013, menunjukkan 21 persen orang Tiongkok yang meyakini masyarakat harus menerima homoseksual.

Ou melihat komunitas LGBT di Tiongkok lebih mandiri di tengah problem sosial tak diakui pemerintah. Ou bahkan mengidamkan hal yang lebih, ia ingin menciptakan kafe iHomo, membangun kompleks perumahan dan akhirnya bisa menyediakan rumah pensiunan bagi kaum LGBT.

Peneliti menunjukkan baterai berbasis vitamin

Unik, Baterai Berenergi Vitamin

Peneliti menciptakan materi vitamin B2 dari jamur.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016