Serangan Anonymous ke ISIS Dituding 'Berantakan'

Peretas Anonymous
Sumber :
  • digitaltrends.com

VIVA.co.id - Perang siber terhadap Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang dilancarkan kelompok peretas Anonymous menuai protes. Serangan Anonymous disebutkan berantakan sebab tak mengenai sasaran yang sebenarnya. Sasaran Anonymous disebut tak akurat.

Ironisnya, serangan Anonymous menyasar beberapa akun media sosial Twitter yang tak terkait dengan ISIS. Sebelumnya, sepekan setelah teror Paris, Anonymous mengklaim berhasil melumpuhkan 20 ribu akun media sosial yang terkait dengan ISIS. Kelompok radikal ini mengklaim setengah dari puluhan ribu akun itu adalah akun aktif terkait ISIS.

Soal salah sasaran itu pertama kali disampaikan oleh karyawan Twitter. Situs jejaring sosial 140 karakter itu mengaku senantiasa mengulas tweet yang berpotensi mengandung konten yang melanggar aturan.

"Kami tidak mengulas daftar anonim yang diunggah online tapi ulasan pihak ketiga telah menemukan mereka (Anonymous) secara liar tak akurat dan banyak dari akun itu adalah (milik) akademis dan jurnalis," tulis juru bicara Twitter yang meminta ditulis anonim dikutip dari Daily Dot.

Sementara dikutip dari The Verge, Selasa, 24 November 2015, penyelidikan laman Ars Technica menemukan banyak anggota akun non ISIS yang menjadi korban serangan Anonymous. Parahnya, mereka yang jadi korban itu diserang Anonymous hanya karena mereka mengunggah postingan sarkastis di akun ISIS. Ada juga akun Twitter yang jadi salah sasaran karena mereka mengunggah postingan dalam bahasa Arab.

Temuan lain mengungkapkan ada akun Twitter pengguna dari Kurdi, Iran, Palestina, Chechnya juga menjadi korban serangan Anonymous.

"Saya tak mengatakan semua yang ada di (daftar) atas adalah orang yang baik, tapi mereka bukanlah ISIS," tulis salah satu pengulas.

Akun Twitter @TorReaper pun memberikan 'peringatan' atas opetasi serangan Anonymous yang salah sasaran.

"Jika anda membantu dengan #OpISIS. Tolong ambil momen untuk mempelajari siapa target yang sebenarnya. Ingat bahwa #PpISIS telah (mengrobankan) terdiri dari orang dari banyak negara dengan keyakinan agama yang mana beragam bahasa yang disampaikan," tulis akun tersebut.

The Verge menuliskan banyak aktor serangan Anonymous kemudian mulai menyadari salah sasaran tersebut. Disebutkan, kemudian kelompok Anonymous mulai memberikan perhatian ke internal mereka agar lebih teliti dalam menyasar korbannya.

"Hanya karena sebuah website atau posting dalam bahasa Arab atau orang dengan keyakinan Muslim tidak seharusnya menjadi target," kata pesan imbauan tersebut.

Sementara, pesan berantai itu diyakini susah untuk diterima secara seragam oleh kelompok penyerang Anonymous tersebut. Sehingga hal ini membuat kelompok Anonymous lain mulai menjauhkan diri dari operasi serangan bertajuk #OpISIS.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016