Jurus Asosiasi Iklan Percepat Belanja Iklan Digital

Aplikasi sound system digital Plena Matrix besutan Bosch
Sumber :
  • boschsecurity.hu

VIVA.co.id - Lima asosiasi yang menyatakan satu suara dalam menentukan standar pengukuran audien online. Penentuan ini ditujukkan untuk mengakselerasi pertumbuhan belanja iklan digital di Indonesia.

Lima asosiasi tersebut meliputi Association of Asia Pacific Advertising Media (AAPAM), Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA), Indonesian Digital Association (IDA), Indonesian E-Commerce Association (idEA), dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Kelima asosiasi tersebut merepresentasikan sebagian besar ekosistem periklanan di Indonesia.

Asosiasi tersebut pun membentuk komite yang diproyeksikan untuk evaluasi secara komperhensif dari beberapa perusahaan penyedia jasa pengukuran. Terhitung saat ini, komite tersebut mengeluarkan undangan terbuka dan relevan dengan tujuan tersebut.

Mereka nantinya akan menilai berdasarkan beberapa kriteria, seperti kelengkapan data, kemampuan pembuatan laporan, tingkat pelayanan, dan juga biaya untuk menentukan perusahaan yang paling sesuai dengan lanskap industri di Indonesia.

Co-Chairman Komite, Danny Oei, mengatakan saat ini industri sedang dihadapkan dengan kompleksitas yang menghambat potensi periklanan di dunia digital. Di satu sisi, pemilik media harus berlangganan ke beberapa layanan yang tentunya cukup mahal dan membingungkan.

"Di sisi lainnya, pengiklan dan agensi periklanan tidak mempunyai alat ukur yang sama untuk mengevaluasi media periklanan, yang menyebabkan penolakan terhadap validitas data. Kami percaya inilah saat yang tepat untuk memulai inisiatif tersebut,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 November 2015.
 
Berdasarkan laporan terakhir tahun ini, penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 29 persen (atau lebih dari 70 juta pengguna) dan angka ini diprediksi akan terus bertambah secara signifikan melampaui Jepang dan Brasil dimasa yang akan datang. Akan tetapi, pengeluaran belanja iklan di Indonesia masih didominasi oleh media konvensional seperti TV dan media cetak.

Tentunya ke depannya hal ini akan berubah seiring pemasang iklan yang memindahkan anggaran iklannya menyesuaikan dengan perilaku audien, dan suatu standar pengukuran nasional akan menjadi komponen yang penting untuk meyakinkan pemasang iklan dan agensi periklanan untuk meningkatkan belanja iklan di media digital.

Danny mengatakan, bagi perusahaan yang berminat turut berpatisipasi, maka dapat menghubungi Komite sebelum 1 Desember, dengan kewajiban memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan. Bagi yang mendaftar akan diberi waktu selama kurang lebih dua bulan, agar mempersiapkan presentasi yang diselenggarakan di akhir Januari 2016.

Setelah salah satu perusahaan terpilih, Komite akan melaksanakan proses sosialisasi kepada seluruh anggota dari lima assosiasi tersebut, untuk memastikan tingkat adopsi dan implementasi yang optimal. Selanjutnya, akan dibentuk pula komite evaluasi yang akan terus mengamati eksekusi dan menjaga kualitas dari standar pengukuran yang dipilih.
 
Proses seleksi ini akan dilaksanakan kembali setiap dua tahun untuk memastikan standar pengukuran yang dipilih dapat mengikuti perkembangan pesat dunia digital.

“Inovasi untuk meningkatkan daya saing membutuhkan dasar acuan (benchmark) yang jelas. Menyaksikan inisiatif swadaya hasil kolaborasi para pelaku bisnis digital (kelima asosiasi) untuk menuangkan ide menentukan online audience measurement yang akan menjadi acuan pasar Indonesia untuk tumbuh bersama, patut diapresiasi dan didukung secara penuh. Langkah awal untuk inovasi yang berkesinambungan," tutur Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, yang antusias terhadap kelima asosiasi tersebut.

Riset: Iklan Luar Ruangan Lebih Efektif dari Televisi
Ilustrasi pengguna Facebook.

Segera, Bisa Blokir Iklan Pengganggu di Facebook

Facebook ingin pastikan pengguna nyaman dengan iklan yang masuk

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016