Ini Kumpulan Aplikasi yang Dipakai ISIS

Kelompok ekstremis ISIS.
Sumber :
  • thedailybeast.com

VIVA.co.id - Kelompok militan ISIS telah dituding meamanfaatkan beragam platform teknologi untuk melancarkan aksinya.

Tudingan itu tampaknya mendapatkan bukti. Data buku pedoman kelompok jihadis ISIS setebal 34 halaman, yang diungkap Pusat Perlawanan Teroris Tentara AS (CTC), menunjukkan kelompok militan itu menggunakan berbagai platform teknologi. CTC mengungkap pedoman penggunaan platfrom teknologi itu ditulis dalam bahasa Arab.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat, 20 November 2015, CTC mempublikasikan data rahasia ISIS itu melalui Scribd besutan Yahoo.

Dalam dokumen itu, kelompok militan tersebut tidak menggunakan berbagai platform yang rawan untuk diendus penegak hukum. ISIS tak memakai Instagram karena situs ini dimiliki Facebook yang dikenal punya reputasi buruk terhadap perlindungan privasi penggunanya.

ISIS juga tak menggunakan aplikasi messaging WhatsApp dan Line karena aplikasi ini mensyaratkan harus menggunakan internet dan tidak bisa dengan mudah menyamar dengan perangkat enkripsi.

Mereka juga tak menggunakan layanan berbag file dan data, Dropbox, karena pembocor rahasia AS, Edward Snowden menyarankan tak memakai layanan ini. Diketahui Dropbox diduduki oleh mantan pejabat pemerintah AS. Dalam jajaran direksi Dropbox ada mantan Sekretaris Negara AS, Condoleeza Rice.

Dalam mengakses internet, menurut dokumen itu, ISIS menambahkan jaringan privat virtual (VPN) ke browser mobile mereka. Langkah ini memungkinkan kelompok militan untuk menyembunyikan lokasi pengguna. ISIS juga memakai alamat protokol internet asing yang membuatnya tak begitu dikenali dalam internet.

Laporan yang diungkap CTC juga mengatakan saat ISIS mengunggah gambar ke situs jejaring, misalnya Twitter, mereka menggunakan aplikasi Mappr yang memalsukan GPS. Dengan demikian, mereka bisa tersembunyi dari pelacakan lokasi gambar atau geografis saat mereka mengunggah konten.

Pada dokumen panduan itu, CTC mengungkapkan, saat ISIS mengakses Twitter, mereka disarankan untuk selalu mengecek lokasi untuk memastikan info lokasi aman. Untuk mengirimkan gambar ke sesama anggota ISIS, mereka menggunakan FireChat yang membuat ponsel bisa terhubung dalam radius 200 meter tanpa menggunakan internet.

Untuk komunikasi lewat email, ISIS menggunakan Hustmail Service atau Tutanota. Layanan ini dituliskan hanya menyediakan dua puluhan aplikasi email terenkripsi.

Lainnya, buku pedoman menunjukkan, aplikasi yang direkomendasikan yaitu Freedome, aplikasi enkripsi besutan perusahaan Finlandia, F-Secure.

Analis CTC jug mengatakan, dalam praktiknya kelompok ISIS menggunakan layanan khusus dukungan informasi bagi pengguna komputer (help desk).

Analis itu mengatakan, pusat layanan yang beroperasi selama 24 jam itu didukung dengan enam operasi. Layanan itu akan merekrut pelatihan dalam menggunakan platfrom messaging untuk menghindari operasi intelijen.

Layanan ini disebutkan sudah berjalan sejak tahun lalau dan telah menarik perhatian ribuan pengikut dalam merencanakan operasi mereka.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme
Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016