2016, Infokost Lebarkan Sayap ke Tiga Kota

Pameran Real Estate Apartemen dan Rumah di JCC
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google
- Infokost.id akan melebarkan sayapnya di berbagai wilayah Indonesia. Ekspansi informasi terkait rumah kost tersebut untuk menyasar para mahasiswa yang haus akan informasi hunian sementara saat di perantauan.

Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley

Disebutkan, Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi yang memiliki kota besar dan perguruan tinggi ternama menjadi target selanjutnya. Saat ini, Infokost baru menyediakan informasi kost di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yoyakarta, Malang, Surabaya, dan Bali.
Bisnis Sesuai Prinsip Syariah Versi Ilham Habibie


"Tahun depan kita akan ekspansi ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sebenarnya, database (kost-kostan) sudah ada tapi belum kita upload hingga akhir tahun depan," ujar Chief Executive Officer (CEO) Infokost.id, Frandy Wirajaya Sugianto, ditemui di Blue Grass Bar & Grill, Komplek Rasuna Epicentrum, Jakarta, Rabu, 18 November 2015.


Meski tak menyebutkan secara rinci berapa kota yang akan disasarnya tahun depan, Frandy mengungkapkan kota-kota seperti Medan, Balikpapan, Samarinda, Manado hingga Makassar akan dibidiknya untuk dijadikan lumbung informasi rumah kost.


"Pokoknya kita akan menyasar kota-kota besar yang terdapat perguruan tinggi ternama. Sebab, di sana mahasiswa akan mencari kost-kostan," jelasnya.


Hingga saat ini, Infokost memiliki 30 ribu daftar kost yang tersebar di tujuh kota yang sudah dicakupinya. Dengan mengekspansi ke tiga pulau terbesar di Indonesia itu, Infokost hanya memasang target 10 ribu penambahan di platformnya itu.


"Kita targetkan ada 40 ribu listing. Saat ini, mayoritas konsumen kami, atau 90 persennya, merupakan anak kuliahan," imbuhnya.


Frandy mengungkapkan database puluhan ribu kost tersebut ia dapatkan dari para surveyor. Surveyor itu merupakan orang-orang yang masih berprofesi sebagai mahasiswa. Pemilihan mahasiswa sebagai pengumpul data kost-kostan karena mahasiswa dinilai paling mengerti akan hunian sementara tersebut.


"Hanya mahasiswa yang mengerti 'medan' kost-kostan. Jadi para surveyor kami kebanyakan dari kalangan mahasiswa," kata Frandy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya