Bos Opera: Teknologi Kompresi Data Bawa Berkah

VP Product Opera Mini
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id - Layanan browser, Opera terkenal dengan kemampuan menghemat data konten pengguna mobile secara siginifikan. Dengan menghemat data maka pengguna perangkat mobile bisa menghemat baterai dan tentunya hemat pengeluaran biaya data mobile.

Namun di satu sisi, operator telekomunikasi memiliki arah yang sebaliknya. Operator terus berupaya menggenjot bagaimana agar penggunaan data pengguna mobile bisa terus naik. Dengan demikian arah Opera dan operator tampak berlawanan. 

Terkait dengan hal ini, Vice President Product Opera Mini, Christian Uribe, Kamis, 12 November 2015 mengatakan, kompresi data yang dikampanyekan Opera tidak merugikan operator. Opera, kaat dia, sudah membahas teknologi kompresi data dengan penyedia jaringan tersebut.

"Kami sudah bertahun-tahun berbicara dengan operator. Teknologi kompresi ini akan meningkatkan pengalaman pengguna," kata dia dalam temu media di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

Dia mengatakan pengalaman akses data yang hemat dengan sendirinya akan membawa berkah bagi para operator telekomunikasi. Sebab dengan teknologi kompresi data, pengguna akan makin merasa 'haus' untuk konsumsi data.

"Nantinya malah bisa menambah penetrasi (penggunaan internet). Kami sudah bicara baik-baik dengan operator," kata dia.

Uribe mengatakan untuk mendongkrak penetrasi internet, memang diperlukan kolaborasi antara browser dan operator. Dengan investasi bersama-sama sesuai kapasitasnya masing-masing, menurutnya, akan membantu penetasi masa depan yang lebih baik.

Dalam mengompresi data video, Opera menggunakan teknologi yang disebut Rocet Optimizer yang dikembangkan divisi Skyfire di Opera.

Rocket Optimizer rata-rata memberikan kompresi 60 persen dengan mengecilkan ukuran video dan konten multimedia lainnya agar sesuai dengan bandwith yang tersedia.

Dengan demikian, teknologi ini dapat mendeteksi ketika pengguna sedang berada di tengah koneksi yang tidak stabil dan membutuhkan bantuan dalam memutar video. Sehinga mengurangi kemungkinan waktu loading yang lama, video yang macet dan buffering atau siaran audio yang lambat dan mengganggu.

Terkait upaya menyediakan pengalaman konsumsi data yang nyaman, Uribe mengatakan terus memperbaharui fitur dalam browser Opera baik Opera Mini maupun Opera Max untuk perangkat Android dan produk Opera lainnya.

Misalnya untuk Opera Max, kata dia memiliki fitur untuk memberikan keleluasaan pengguna. Opera Max terdapat fitur opsi kualitas kompresi tinggi maupun kompresi rendah. Uribe mengklaim opsi tinggi bisa mengompresi hingga 90 persen sedangkan opsi rendah bisa mengompresi data antara 50 sampai 55 persen.

Opera Max diposisikan untuk pengguna yang sudah cukup matang dalam penggunaan data internet. Opera Max disebutkan bisa menolong pengguna saat berebutan akses WiFi publik.

Umumnya akses WiFi publik sering koneksi lemah sebab banyak digunakan oleh pengguna lain secara bersamaan. Untuk itu, pengguna Opera Max diklaim bisa tetap mengakses WiFi publik secara lancar dengan teknologi kompesinya. Opera Max juga mampu mengompres data video mulai dari 10 Mb menjadi 3 Mb.

"Opera Max bisa dipakai untuk manajeman data dan aplikasi," ucap Uribe.

Sementara produk Opera Mini akan diposisikan Opera untuk melayani pengguna mobile pada wilayah yang masih 'miskin' koneksi internet. Opera Mini diposisikan Opera sebagai alat untuk memperluas penetrasi penggunaan browser Opera bagi pengguna mobile di Indonesia.

"Pasar Indonesia merupakan pasar utama untuk mengekspansi layanan kami ke wilayah lainnya," ujar dia.

'Ajaibnya' Browser Ini, Objek Mengambang di Layar
Opera menampilkan film pendek 'Akhir Kisah Kita'

Opera Bikin Film Pendek Soal Cinta dan Internet

Film pendek tersebut dibintangi Ge Pamungkas dan Clairine Clay.

img_title
VIVA.co.id
2 Februari 2016