Sumber :
- Microsoft
VIVA.co.id
- Sistem operasi terbaru besutan Microsoft, Windows 10, semakin menarik perhatian pengguna. Baru beberapa bulan diluncurkan, pangsa pasarnya hampir menyentuh angka 8 persen secara global.
Dilansir melalui
Ubergizmo , Senin 2 November 2015, Windows 10 berhasil meraih pasar sistem operasi komputer sebesar 7,94 persen hingga Oktober tahun ini. Padahal, bulan lalu, pangsa pasar Windows 10 baru mencapai 5 persen saja.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Lumia Kini Bisa Upgrade ke Windows 10
Dilansir melalui
Baca Juga :
Acer Perkenalkan Tiga Produk Berbasis Windows 10
"Ini artinya Windows 10 telah menyalip pasar Windows 8. Bahkan, angkanya bisa menyusul pangsa pasar Window XP yang sekarang mencapai 11,68 persen. Windows XP adalah sistem operasi Microsoft yang sudah usang dan tidak lagi mendapat dukungan perusahaan software itu," lapor perusahaan riset Net Applications.
Raihan ini ternyata tidak terlalu mengejutkan. Bukan karena kecanggihan fitur yang terdapat dalam sistem operasi tersebut, melainkan karena gratisnya.
"Windows 10 bisa didapatkan pengguna secara gratis. Pengguna Microsoft Windows, yang telah lebih dulu membeli sistem operasi yang asli, bisa melakukan pembaharuan tanpa biaya. Ini membuat Windows 10 mudah didapat," tulis Net Applications.
Beberapa hal di dalam Windows 10 yang dianggap cukup mengesankan adalah layarnya yang lebih pintar, berkat fitur sensor layar bernama Continuum. Selain itu, halaman web bisa diedit berkat Browser Microsoft Edge yang hadir memanjakan penggunanya.
Ada juga Fitur Snap yang memudahkan pengguna saat menjalankan aktivitas multitasking. Proses pencarian juga lebih luas dengan jendela browser yang tak harus terpisah, serta asisten digital Cortana yang siap bersaing dengan Siri milik Apple. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini artinya Windows 10 telah menyalip pasar Windows 8. Bahkan, angkanya bisa menyusul pangsa pasar Window XP yang sekarang mencapai 11,68 persen. Windows XP adalah sistem operasi Microsoft yang sudah usang dan tidak lagi mendapat dukungan perusahaan software itu," lapor perusahaan riset Net Applications.
