Malaysia Gagalkan Kongres Seks dan Robot

Ilustrasi robot
Sumber :
  • www.gizmodo.com

VIVA.co.id - Sebuah kongres tentang robot yang bertajuk Congress on Love and Sex with Robots telah digagalkan oleh otoritas Malaysia.

Konferensi tahunan yang sudah masuk pada penyelenggaraan kedua ini sedianya dijadwalkan akan digelar di Negeri Jiran pada pertengahan November. Namun otoritas Malaysia melabeli topik konferensi tersebut sebagai topik ilegal.

Dikutip Tech Republic, Jumat, 23 Oktober 2015, pejabat polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar, dalam keterangannya menegaskan konferensi tersebut ilegal dan harus dihentikan dari Malaysia.

"Tak ada alasan ilmiah tentang seks dan robot. Seks anal saja di Malaysia adalah melanggar, apalagi seks dengan robot," tegas Khalid. Pelarangan tersebut dilaporkan sudah disampaikan beberapa pekan lalu.

Menyusul pelarangan acara tersebut, akhirnya penyelenggara acara terpaksa mengumumkan pembatalan acara di Malaysia melalui situs kongres tersebut.

"Karena keadaan yang di luar kendali, Kongres internasional kedua Love and Sex with Robots akan ditunda sampai 2016. Konferensi ini pastinya tidak akan dilaksanakan di Malaysia. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada setiap orang atau otoritas yang tersinggung," demikian konfirmasi situs penyelenggara acara.

Soal kongres tersebut sejatinya adalah gagasan dari David Levy penulis buku Love and Sex with Robots. Levy merupakan spesialis software robotik.

Manusia Tidak akan Merasa Sakit Lagi di Masa Depan

Gagasan Levy menggelar konferensi itu juga mendapat dukungan dari profesor Adrian David Cheok, yang juga punya fokus pada hardware masa depan robot.

"Saya mengembangkan hardware yang akan digunakan robot dan akan menjadi teman dan mencintai kita, bahkan bisa menjadi mitra seksual," ujar Cheok.

Sedangkan Levy memperkirakan pada 2050, hubungan seks dengan robot sudah menjadi hal yang normal.

Penyelenggaraan kongres pertama disebutkan mendapatkan banyak respons dari peminat dan pegiat robot. Kongres pertama yang diselenggarakan di Portugal telah dihadiri 40 peserta yang masing-masing mempresentasikan paper mereka atas isu robot humanoid dan hubungan manusia dengan robot.

Atas pelarangan kongres tersebut, Cheok tak habis pikir. Ia mengatakan banyak orang yang hanya menilai materi kongres dari luarnya saja, tanpa melihat detail apa yang akan dibicarakan dalam kongres.

"Ini di luar kendali. Banyak orang yang membaca judul tanpa melihat isi sebenarnya dan menyadari bahwa ini adalah murni akademis. Orang berpikiran akan berhubungan seks dengan robot di sana atau pikiran aneh lainnya," kata dia. (ase)

Trik Kelola 'Cuan' Ala Influencer & Public Figure
Kecerdasan Buatan Atau Artificial Intelligence (AI)

Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2023