Anak Salim Kancil dan Tosan Dapat Beasiswa dari Netizen

aksi solidaritas mengutuk pembunuhan salim kancil dan tosan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Kisah Tangisan Anak TK Iringi Penyiksaan Salim Kancil
- Aksi solidaritas dilakukan netizen tak hanya untuk mengusut tuntas pembunuhan aktivis antitambang, Salim Kancil. Mereka juga menggalang dana untuk kelanjutan hidup anak aktivis asal Lumajang, Jawa Timur, tersebut.

Kades Pembunuh Salim Kancil Rutin Suap Muspika

Melalui situs Kitabisa.com, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) berhasil mengumpulkan dana Rp42 juta dari 214 donatur di 24 kota. Dana tersebut akan diberikan sebagai beasiswa kepada anak Salim dan juga Tosan.
Tambang Ilegal di Tanah Keraton, Sultan Marah


Diketahui, inisiatif penggalanan dana beasiswa ini muncul setelah insiden pembunuhan Salim pada akhir September lalu. Pengumpulan dana ini diprakarsai oleh Walhi setelah berkoordinasi dengan Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT).


“Capaian yang luar biasa dan melebihi ekspektasi kami. Solidaritas lintas batas inilah yang menjadikan semangat perjuangan tetap hidup," ujar Voni perwakilan dari Walhi seperti dikutip di situs Kitabisa.com, Selasa, 13 Oktober 2015.


Pada awalnya, mereka menargetkan sebesar Rp20 juta dapat tercapai dengan menggalang di dunia maya. Namun nyatanya solidaritas masyarakat begitu tinggi dan antusias sehingga capaiannya dua kali lipat dari target semula.


Beasiswa dari netizen ini nantinya akan diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan untuk anak korban Tragedi Lumajang, yaitu Salim Kancil dan Tosan. Diinformasikan, Salim meninggalkan satu anak yang masih duduk di bangku SMP, sementara Tosan memiliki tiga anak, dua di antaranya masih sekolah, satu di SMA dan satu di SD.


Selain Walhi, penggalangan dana itu digemakan oleh TKPT, yang membuat petisi di situs Change.org. Petisi itu mengajak netizen mendukung dengan turut mendonasikan sebagian harta.


Sementara petisi lainnya yang mengusut penuntasan Tragedi Lumajang terus mendapat perhatian masyarakat. Petisi berjudul “Pak Badrodin, usut pembunuhan berencana Salim Kancil” sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Petisi itu ditujukan kepada Kapolri Badrodin Haiti, Pemda Kabupaten Lumajang, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK), dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).


“Crowdsourcing dan crowdfunding, seperti Change.org dan Kitabisa.com ini, bisa menjadi wadah bagi netizen untuk berpartisipasi dan mengambil tindakan atas permasalahan sosial yang terjadi,“ kata Rhenald Kasali, praktisi bisnis dan akademisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya