- PC World
VIVA.co.id - terus berjuang untuk bisa kembali bersaing dalam pasar ponsel pintar dunia. Perusahaan asal Kanada itu bahkan menyebutkan bisa saja tahun depan tak lagi produksi ponsel pintar, jika memang produk anyarnya tak mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan.
Dikutip Recode, Jumat 9 Oktober 2015, hal itu disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) BlackBerry, John Chen, dalam konferensi Code/Mobile di California, AS, Kamis kemarin.
Lontaran Chen itu memang sudah pernah disampaikan sebelumnya. BlackBerry mempertimbangkan tak masuk di bisnis handset lagi jika tidak bisa menghasilkan keuntungan. Namun, Chen menolak memberikan kisaran waktu tenggat yang dimaksud.
"Saya berada di bisnis handset, karena saya yakin ada nilai tambah dan pasar yang layanannya belum tercukupi," kata Chen.
Bos BlackBerry itu mengatakan agar divisi handset untung, perusahaan setidaknya harus mampu menjual 5 juta ponsel pintar per tahun. Guna mencapai target tersebut, BlackBerry mengandalkan ponsel pintar andalan berbasis Android pertama perusahaan, BlackBerry Priv.
Ponsel Andorid ini dijadwalkan akan meluncur pada akhir tahun ini. Priv menjadi penyelamat terakhir BlackBerry dalam bisnis ponsel pintar.
Sementara dalam laporan pendapatan perusahaan terbaru, ternyata BlackBerry hanya bisa menjual 800 ribu ponsel pintar pada kuartal ketiga pada tahun finansial ini. Melihat hal tersebut, BlackBerry akan menaruh harapan tinggi dengan penjualan BlackBerry Priv.
Jika BlackBerry Priv gagal mendatangkan keuntungan perusahaan, diperkirakan BlackBerry akan banting setir dan fokus pada bisnis teknologi keamanan untuk platform lain yaitu iOS atau Android.
Meski cukup berat, Chen optimis BlackBerry Priv akan mengungguli ponsel pintar lain. Keyakinan bos BlackBerry itu lantaran Priv hadir dengan segenap teknologi terbaiknya. BlackBerry Priv akan hadir dengan keunggulan daya tahan baterai, antena sampai input teks yang mengandalkan papan ketik fisik slide out.
Selain itu spesifikasi Priv yaitu layar berukuran 5,5 inci, lengkap dengan desain lengkung di kedua sisinya, mirip dengan Samsung Galaxy S6. (one)
Google: Pengguna Android Aman dari Quadrooter
Quadrooter dinilai tak akan jadi masalah.
