Cerita Biker LadyJEK dan Bagi Hasil 85 Persen

Dua di antara 800 wanita biker LadyJEK
Sumber :
  • Viva.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id
Mengenal Penyuntik Dana Gojek
- Para wanita tangguh, ini kata yang patut diberikan bagi mereka yang berprofesi sebagai tukang ojek, rela menerjang panas dan hujan demi memenuhi kebutuhan. Di LadyJEK, para wanita bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus meninggalkan pekerjaan rumah tangga atau sebagai mahasiswi.

Merebut Pasar Ojek Online

Yani dan Riska, adalah dua contoh wanita tangguh yang memilih berprofesi sebagai
TeknoJek Bolehkan Pengemudi 'Dua Kaki'
biker online , LadyJEK. Alasan yang sama mengapa mereka mau menjadi tukang ojek adalah untuk mendapatkan uang tambahan demi kehidupan sehari-hari.

Yani, ibu dua anak berusia 31 tahun, mengungkapkan penghasilannya akan ditabung untuk biaya sekolah anaknya dan membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Buat nambah uang jajan anak. Ya, buat bantu suami juga. Dulu saya kerja, biasa pegang duit, jadi
gimana gitu
," kata Yani kepada
VIVA.co.id
di Conclave Cafe, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Oktober 2015.


Yani dulu pernah berprofesi sebagai admin di sebuah perusahaan percetakan.


Lalu, Riska, mahasiswi semester tiga Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Jakarta juga mengungkapkan hal yang sama. Disebut profesi ini dilakukannya untuk menambah uang jajan dan biaya kuliahnya.


"Buat tambahan. Iseng-iseng daripada
nggak
ada kerjaan di rumah. Lumayan buat jajan, bayar uang kuliah," ujar mahasiswi berusia 21 tahun itu.


Uniknya, LadyJEK memang tidak menargetkan sang biker untuk harus mendapatkan berapa pelanggan per harinya. Serta tidak ada penalti bagi mereka. Hal itu juga yang membuat Yani dan Riska memilih ojek kaum hawa ini.


"
Nggak
ada target, bebas, jam kerja bebas, paling minimal seminggu 50 kali, tapi
nggak
dibilang target," ujar Riska.


Disebut Riska, jika mendapat 50 pelanggan, ia akan mengantongi uang minimal Rp3-5 juta. Begitu juga dengan pengamanan, bagi mereka tidak ada kekhawatiran karena Riska menyebut sudah terbiasa berkendara dengan motor setiap harinya.


Yani mengatakan, mereka sudah dilengkapi dengan
panic alarm
, fasilitas keamanan canggih yang diberikan oleh LadyJEK.


Jatah Penghasilan 85 Persen

Direktur PT Synergy Multi Solution, Brian Mulyadi, mengungkapkan, pembagian jatah omzet di LadyJEK meliputi 85 persen untuk biker dan 15 persen perusahaan.


Menurut Brian, untuk tarifnya ditetapkan gratis saat trip pertama, selama bulan Oktober 2015. Selanjutnya akan diberlakukan tarif normal.


"Tarif normal itu Rp25 ribu untuk 6 kilometer pertama, selanjutnya Rp4 ribu per kilometer," Brian menjelaskan.


Kini, disebut Brian, sudah ada 700 sampai 800 biker yang sudah siap mengaspal di wilayah Jabodetabek. Proses rekrutmen pun akan terus dilakukan tanpa batas waktu.


Terkait pembagian jatah pendapatan di ojek online lainnya, Gojek menetapkan 80 persen untuk driver dan 20 persen untuk perusahaan. Sementara itu, Grabbike, memberikan 90 persen untuk driver dan 10 persen perusahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya