Waspada! Aplikasi Video Porno Android Malah Rekam Pengguna

Mengetik di smartphone.
Sumber :
  • Autoevolution
VIVA.co.id
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS
- Pengguna Android mungkin senang jika ditawarkan aplikasi yang mempermudahnya menonton video porno. Sebuah aplikasi seperti itu justru menjadi mesin pemeras yang dijalankan
hacker
Apple Serahkan US$50 Miliar ke Pengembang Aplikasi
.
Petelur.ID, Aplikasi untuk Peternak Kelas Bawah

Aplikasi untuk smartphone Android, yang bertajuk 'Adult Player' ini awalnya menawarkan kemudahan untuk memutar video dari situs porno. Aplikasi ini mengklaim bisa menayangkan video porno tanpa jeda
buffering
. Namun saat digunakan, sebuah program tersembunyi pun dijalankan.


Dilansir melalui
Independent.co.uk
, Selasa 8 September 2015, Adult Player akan mengambil gambar penggunanya secara diam-diam. Foto tersebut kemudian akan dijadikan alat untuk memeras.
Hacker
mengancam akan mempublikasikan foto pengguna jika mereka tidak memenuhi permintaan
hacker
akan sejumlah uang.


"Aplikasi ini berkedok sebagai pemutar video porno. Saat di
-download
, pengguna akan melihat gambar dirinya sendiri dan sebuah pesan pemerasan. Mereka akan meminta uang tebusan US$500 agar foto tersebut tidak disebarluaskan," ujar peneliti dari perusahaan keamanan
mobile
, ZScaler.


Parahnya,
software
dalam aplikasi itu juga akan mengunci ponsel sehingga pengguna tidak bisa menggunakannya. Pengguna hanya disuguhi foto dirinya dan pesan pemerasan yang dikirim.


Dalam pesan itu,
hacker
mengirim pesan seolah-olah berasal dari FBI. Selain pesan juga ditampilkan alamat IP dan nomor kasus yang dilanggar oleh pengguna. Pesan pemerasan itu berisi seolah-olah pengguna telah melakukan tindak kriminal dan didenda US$500.


Ponsel tidak akan bisa digunakan sampai pengguna membayar 'denda' yang diharuskan.


Menurut peneliti Zscaler, aplikasi itu tidak bisa dibuang dengan menggunakan cara uninstal biasa. Pengguna harus terlebih dahulu masuk ke 'safe mode', lalu menghilangkan hak penggunaan sebagai administrator untuk aplikasi itu, kemudian baru bisa meng-
uninstal
.


"Harusnya pengguna lebih bisa berhati-hati dan tidak men-
download
sembarang aplikasi sejak awal dan hanya meng-
instal
dari sumber yang terpercaya," kata mereka. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya