Jokowi Janji Tambah Anggaran Riset

Presiden Jokowi di acara Karnaval Khatulistiwa
Sumber :
  • Dok.ist

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo meluncurkan satelit ekuator pertama Indonesia, yakni Lapan-A2. Satelit itu akan mengawasi kedaulatan wilayah maritim Indonesia.

Indonesia Berambisi Bangun Bandara Antariksa

Menurut Jokowi, satelit ini dapat digunakan untuk memantau dalam hal apapun. Misalnya memantau pertanian, cuaca, dan maritim.

"Semuanya akan sangat bermanfaat kalau dilihat betul dari atas.
Seperti kapal masuk kapal ke luar bisa dilihat. Pertanian berapa yang hijau berapa yang sudah panen bisa dilihat. Saya rasa fungsi-fungsi ini yang akan dilihat oleh LAPAN," kata Jokowi usai meluncurkan satelit di Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015.

Lapan Beri Tips Lihat Fenomena Langka di Langit Besok

Guna mendukung munculnya teknologi baru seperti satelit ini, Jokowi berjanji akan memberikan anggaran lebih banyak untuk pengembangan riset.

"Ke depan yang namanya penelitian pengembangan riset dan development kita berikan porsi yang lebih besar tapi sekali lagi untuk penelitian-penelitian yang konkret dibutuhkan negara, masyarakat, dalam visi kita ke depan baik untuk pangan energi dan maritim," ujarnya menambahkan.

Namun, Jokowi enggan mengatakan, berapa alokasi anggaran yang akan ditambah untuk riset. "Tanya Menkeu," ujarnya singkat.

NASA Gandeng LAPAN, Observasi Gerhana Matahari Total

Satelit Lapan-A2, direncanakan berorbit dekat ekuator dengan inklinasi 6 derajat pada ketinggian 650 kilometer dari permukaan bumi. Satelit ini memiliki bobot 78 kilogram. Misinya adalah memantau permukaan bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio amatir.

Lapan-A2 dilengkapi juga dengan kamera analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi empat meter. Nantinya, setelah mengorbit, satelit itu akan mengitari Indonesia sebanyak 14 kali setiap hari.

Pemantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan di Indonesia, nantinya menggunakan Spaceborne Receiver Automatic Identification System. Cakupan areanya mencapai ribuan kilometer. Komunikasi amatir pada Lapan-A2 itu juga bisa digunakan untuk komunikasi dalam kondisi darurat bencana.

Lapan yakin, dengan sistem satelit pemantauan maritim berbasis pengambilan citra dan identifikasi otomatis, keinginan Presiden Jokowi mewujudkan negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional bisa diwujudkan. Lapan mengakui, satelit Lapan-A2 adalah langkah kecil. Tapi mereka berharap dukungan Presiden guna mewujudkan kemandirian bangsa, khususnya bidang teknologi antariksa.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya