Seluruh Wilayah Indonesia 'Kejatuhan' Meteor Perseid

Hujan Meteor Perseid
Sumber :
  • REUTERS/Ognen Teofilovski
VIVA.co.id
Catat, Deretan Fenomena Astronomi Sampai Akhir 2016
- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengungkapkan Indonesia berpeluang menikmati jatuhnya meteor Perseid. Bahkan, seluruh kawasan di Indonesia dapat menikmati pertunjukkan alam tersebut.

Jatuh ke Darat, Batu Meteor Ini Diyakini Lebih Tua dari Bumi

Thomas mengungkapkan, meteor Perseid ini terjadi pada pertengahan Agustus, mulai 12 hingga 14 Agustus. Namun, puncaknya sendiri akan terjadi pada 13 Agustus.
Hujan Meteor Perseid Akan Berbahaya Bagi Bumi


"Itu bisa dilihat dari lewat (jam) tengah malam sampai dengan subuh di arah utara," ujar Thomas kepada
VIVA.co.id
melalui sambungan telepon, Selasa, 11 Agustus 2015.


Thomas melanjutkan, pada dasarnya seluruh wilayah Bumi akan melihat jatuhnya meteor Perseid menghiasi langit malam. Dengan syarat, sepanjang wilayah tersebut masih memungkinkan melihat rasi bintang Perseus. Rasi bintang Perseus ini, mulai tengah malam berada di langit di timur laut, kemudian menjelang subuh bergeser ke arah utara.


"Jadi sepanjang bisa melihat rasi bintang Persues maka akan terlihat meteor jatuh. Jatuhnya meteor Perseid ini seperti bintang yang berpindah dengan cepat dan itu diperkirakan mengalami puncaknya di tanggal 13 Agustus," ucap dia.


Untuk menikmati suguhan keindahan alam tersebut, Thomas menyebutkan ada  tiga syarat utama, di antaranya langit dalam kondisi cerah atau tidak hujan, tidak terkena polusi cahaya, dan medan pandang tidak terhalang. Untuk medan pandang, karena meteor Perseid terjadi di utara, maka di arah tersebut harus tidak boleh terhalang benda apapun.


Bahkan ia menyarankan bagi yang ingin melihat jatuhnya meteor Perseid ini tidak menggunakan alat bantu penglihatan, seperti teleskop. Sebab, meteor yang berasal dari komet Swift-Tuttle tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang.


"Selain itu bila menggunakan teleskop akan terhalang medan penglihatan. Sebaiknya tanpa alat, justru dengan mata biasa medan pandangnya jadi luas tapi kalau dengan teleskop kemungkinan medan pandang terhalang," ungkap Thomas.


Mengenai dampak jatuhnya meteor ini ke Bumi, Thomas menjanjikan bahwa tidak akan ada dampak secara langsung. Pasalnya, meteor Perseid itu jatuh dalam kondisi berbentuk debu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya