Agustus, BlackBerry Gemini XL Datang

VIVAnews - Dentuman BlackBerry di pasar ponsel pintar Tanah Air belum lenyap. Memperkuat posisinya di pasar, PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) berencana menghadirkan BlackBerry Gemini  di Indonesia pada bulan Agustus nanti.

Hal itu dikatakan Handono Warih, General Manager Direct Sales saat diwawancarai VIVAnews di ICS 2009, JCC-Jakarta, Jumat 12 Juni 2009.

“Kalau tidak ada halangan, (BlackBerry) Gemini sudah bisa kita pasarkan Agustus nanti. Sekarang ini masih diujicoba oleh bagian network XL,” kata Warih.

The Gemini adalah codename yang sudah melekat pada BlackBerry 8325, perangkat BlackBerry berbasis jaringan GSM/EDGE yang dilengkapi layar beresolusi 320x240, kamera 2MP, dan Wi-Fi 802.11 b/g/n.

Sementara Gemini merupakan codename yang dimiliki BlackBerry Curve 9300. BlackBerry Gemini, kabarnya berukuran yang hampir sama dengan BlackBerry 8900 atau Javelin.

BlackBerry Gemini kemungkinan besar bakal beroperasi di quad-band GSM/GPRS/EDGE dan tri-band UMTS/HSDPA. Masalah konektivitas, BGR haqul yakin 99,9 persen, perangkat ini bakal dilengkapi Wi-Fi dan GPS.

Sementara Gemini masih diutak-atik, XL memfokuskan promosi pada jajaran BlackBerry yang ada, terutama Bold (BlackBerry 9000), Javelin (BlackBerry Curve 8900), dan BlackBerry Storm. Storm, yang diluncurkan akhir minggu lalu, dilaporkan Warih, baru terjual 150 unit. “Storm memang paling sulit diserap pasar. Makanya kita nggak ambil banyak dari RIM (Research In Motion),” ucap Warih.

Pada kesempatan yang sama, Warih juga mengutarakan harapannya kepada RIM, vendor layanan BlackBerry asal Kanada, untuk membuka service center di Indonesia. “Kami, para mitranya di Indonesia, tak bisa memberikan instant delivery untuk kerusakan perangkat BlackBerry. Penggunanya harus menunggu lama sampai ponselnya bisa pulih. Kalau ada service center RIM di sini kan hal itu tak perlu terjadi,” ucap Warih.

Di samping itu, Warih juga berharap, setidak-tidaknya RIM membuka kantor perwakilan. Karena, menurutnya, respon pasar terhadap BlackBerry di Indonesia sangat besar.

"Sudah seharusnya mereka membuka kantor di sini. Selain bisa lebih dekat dengan mitra, mereka juga bisa memantau peredaran perangkat BlackBerry yang tak resmi (unofficial)," kata Warih.

"Karena, tak bisa dipungkiri, besarnya BlackBerry di Indonesia seperti sekarang ini, tak lepas dari peredaran BlackBerry tak resmi yang jauh lebih 'deras' dibandingkan perangkat BlackBerry resmi," tandasnya.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Ilustrasi sosial media

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024