- ANTARA
VIVA.co.id - Pemerintah bersama dengan 15 Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) berhasil merampungkan konsep Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang ditujukkan dalam rangka pembangunan sektor energi nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Senin 10 Agustus 2015, mengatakan bahwa ini kali pertama Indonesia mempunyai dokumen yang menjadi landasan utama pembangunan energi nasional.
"Ini juga jadi pegangan KL (kementerian lembaga) untuk bangun ketersediaan energi," kata Sudirman di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Dia menjelaskan, dengan konsep perencanaan REUN diharapkan fungsi energi nantinya tidak hanya menjadi sektor komoditi, melainkan mampu memberikan nilai tambah bagi kebutuhan dalam negeri.
Salah satu contohnya adalah sumber daya batu bara, gas bumi, dan energi baru terbarukan yang mampu diolah menjadi tenaga listrik.
"Ketika energi tidak di komoditi lagi, nilai tambahnya dijadikan listrik, bahan bakar industri dan bahan bakar komersial. Sehingga, komoditasnya bagi masyarakat bukan datang dari jual energi, tapi memanfaatkan nilai tambah yang dari hasil energi. Dijadikan restock," tuturnya.
Sudirman menambahkan, eksekusi kebijakan ini akan dijalankan secara bertahap berdasarkan dokumen kebijakan DEN hingga periode 2050. "Kita perlu satu insentif fiskal, supaya investasi di hulu terdorong. Berdasarkan dokumen, eksekusinya sampai tahun 2050," kata dia.
Berikut ini hasil sidang pemerintah bersama dengan DEN:
1. RUEN dari pemerintah secara resmi diserahkan kepada DEN.
2. Perlu dilakukan sosialisasi KEN dan RUEN pada pelaku industri transportasi udara dan industri lokomotif.
3. Untuk mendukung sektor industri, diperlukan pemberian harga energi yang keekonomian dan pembangunan infrastruktur secara nasional.
4. Bentuk peraturan perundangan RUEN akan diusulkan berbentuk Peraturan Presiden (Perpres).
5. RUEN akan dtetapkan pada sidang paripurna ketiga pada Oktober 2015. (asp)
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.
