Bos Mozilla Murka dengan Windows 10

Mozilla Firefox dan Safari
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Antusiasme pembaruan sistem operasi terbaru Microsoft, Windows 10 sedang berjalan. Tercatat dalam 24 jam sejak dirilis resmi, tercatat telah ada 14 juta perangkat yang tealah terinstal Windows 10 seluruh dunia.

Namun di tengah antusiasme tersebut, ada satu orang yang tak senang dengan pembaruan Windows 10. Satu orang tersebut adalah Chief Executive Officer (CEO) Mozilla, Chris Beard.

Dikutip dari Techcrunch, Jumat, 31 Juli 2015, Beard murka dengan pembaruan Windows 10 yang mengakibatkan Microsoft merebut pengguna Mozilla.

Untuk itu, bos Mozilla menyampaikan marahnya dengan mengirimkan surat langsung ke CEO Microsoft, Satya Nadella.

Dalam suratnya, Beard megatakan Microsoft telah merebut pilihan pengguna Mozilla dan menyayangkan Microsoft yang mengabaikan keluhan Mozilla agar jangan mengubah setting awal (default) saat proses pembaruan ke Windows 10.

"Saat pertama kali melihat pengalaman upgrade Windows 10, itu melucuti pilihan pengguna dengan secara efektif mengesampingkan preferensi pengguna atas browser web dan aplikasi lainnya," tulis Beard dalam suratnya.

Akibat perubahan setting dalam pembaharuan Windows 10 itu, Mozilla mengaku kehilangan penggunanya. Perusahaan itu terpaksa bekerja keras membantu penggunanya kembali setelah upgrade Windows 10 dengan memberikan tutorial video.

Untuk itu Beard meminta, Microsoft untuk segera menghentikan taktik bisnisnya.  Menjawab keluhan tersebut, juru bicara Microsoft yang dimintai komentar oleh TechCrunch berdalih telah berkomitmen untuk membuat pengalaman penggunanya lebih mudah.

"Selama proses upgrade, konsumen memiliki pilihan untuk mengatur default, termasuk untuk browser web. Usai upgrade, mereka bisa memilih browser default pilihan mereka," kata Microsoft.

6 Bulan, Windows 10 Sudah Aktif pada 200 Juta Perangkat
Sistem operasi Windows di Microsoft Lumia

Lumia Kini Bisa Upgrade ke Windows 10

Microsoft memberikan panduan untuk upgrade.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2016