Ini Bug yang Hantui Satu Miliar Pengguna Android

Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Google: Pengguna Android Aman dari Quadrooter
- Sebuah bug ditemukan berpotensi menginfeksi sekitar satu miliar perangkat Android. Bug itu bisa digunakan oleh penciptanya untuk mengirimkan file, baik video maupun gambar, dari jarak jauh tanpa sepengetahuan si pemilik handset.

Nyaris Semiliar Ponsel Android Terancam Malware Baru

Bug ini ditemukan oleh para peneliti dari perusahaan keamanan informasi asal Amerika, Zimpherium. Mereka mengklaim bug tersebut 'sangat berbahaya' dan percaya jika itu adalah 'penyakit' paling mematikan yang pernah ada di perangkat Android.
Layanan Resmi Google Kupas Tuntas Seluk-beluk Android


"Diperkirakan ada 950 juta unit perangkat yang terinfeksi. Para peretas bisa mengeksploitasi bug ini untuk mengirim kode berbahaya dan melemahkan keamanan pesan multimedia (MMS). Bug ini dikenali sebagai Stagefright," ujar peneliti Zimpherium dalam laporannya, seperti dikutip dari
BBC
, Rabu 29 Juli 2015.


Stagefright bisa masuk dengan mengandalkan salah satu lubang dalam sistem operasi Android. Sekali masuk ke handset, data dan aplikasi lain di dalamnya bisa diakses tanpa campur tangan pengguna. Ini artinya, handset bisa dikendalikan dari jarak jauh.


Peneliti Zimpherium mengaku akan membeberkan lebih lanjut mengenai kerentanan yang menghantui satu miliar perangkat Android. Fakta itu akan diurai dalam konferensi keamanan, Black Hat Security di Las vegas, nanti.


Ternyata, banyak pihak keamanan yang telah menyadari adanya kelemahan ini. Bahkan, James Lynne, Ketua Riset Keamanan Global di perusahaan keamanan Sophos mengatakan jika banyak bug yang menghantui perangkat yang memiliki sistem operasi Android versi 2.2 dan di atasnya.


Peneliti Zimpherium mengaku telah memberitahukan Google akan kerentanan ini. Google mengklaim langsung mengeksekusi untuk memperbaiki lubang tersebut.


"Kelemahan ini telah teridentifikasi dalam penelitian lab. Kebanyakan mengenai perangkat Android versi lama. Sepanjang pengetahuan kami, belum ada satupun perangkat yang terinfeksi. Namun begitu, ini akan menjadi fokus kami dalam pembaharuan reguler berikutnya," ujar pihak Google.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya