- blackberry-fr.com
VIVA.co.id - Kekuatan layanan BlackBerry yang dikenal menawarkan keamanan kembali merisaukan pemerintah sebuah negara. Pemerintah Pakistan, pekan lalu, telah mengeluarkan larangan menggunakan layanan BlackBerry Enterprise Server (BES). Otoritas Pakistan 'takut', layanan BlackBerry tak bisa dijangkau mereka.
Perintah larangan itu telah disampaikan Pakistan Telecommunication Authority (PTA) kepada para operator di negeri tersebut, dikutip dari The Register.co.uk, Senin 27 Juli 2015.
"PTA telah mengeluarkan perintah kepada operator ponsel mobile lokal untuk menutup BES mulai 30 November karena alasan keamanan," tulis pejabat PTA dalam sebuah pesan tertulis dikutip dari Reuters.
Diketahui layanan BES memastikan email dan pesan instan pengguna bisa dienkripsi secara aman dan tak mampu dijangkau badan intelijen negara.
Larangan pemakaian BES menurut laporan dari Express Tribune, keluar pada Jumat pekan lalu. Larangan ini efektif mulai 1 Desember 2015.
Soal larangan penggunaan layanan email terenksripsi itu, menutur laporan, didorong isu keamanan. Otoritas Pakistan disebutkan khawatir pesan dan lalu lintas komunikasi yang melalui BES tak bisa dilacak. Kemampuan BES menghindari pelacakaan dan penyadapan pemerintah Pakistan itulah yang kemudian menjadi alasan pelarangan layanan tersebut.
Pelarangan tersebut juga dikonfirmasi laman Wall Street Journal. Laman itu menegaskan otoritas Pakistan telah melarang BES sebagai sebuah layanan.
Pakistan memang disebutkan selama ini menghadapi tantangan pengawasan keamanan. Negeri tersebut juga di bawah tekanan dari sekutunya untuk mengakhiri 'perang melawan teror'.
Juru bicara PTA, Khurram Mehran mengatakan pada Express tribune saat ini ada sekitar 4-5 ribu pengguna BES di Pakistan.
Sebelum Pakistan, pemerintah India, Uni Emorat Arab dan Arab Saudi pernah mengeluarkan ancaman serupa.
Terkait dengan larangan ini, BlackBerry belum memberikan tanggapan.
BlackBerry Rilis Smartphone Android Teraman di Dunia
Ponsel itu akan dirilis pada awal Agustus
