Peretas Ancam Buka Identitas Anggota Situs Ashley Madison

Akun Facebook situs para pelaku selingkuh Ashley Madison
Sumber :
  • Akun resmi Facebook Ashley Madison
VIVA.co.id
Ini Alasan Orang Selingkuh di Situs Ashley Madison
- Kelompok peretas yang menjuluki diri sebagai "Impact Team" mengancam akan membocorkan data 37 juta pengguna situs pelaku selingkuh, Ashley Madison. Selain data, peretas itu juga akan membongkar fantasi seksual, aktivitas selingkuh dan foto telanjang anggota. 

Data Situs Selingkuh Dianggap Harta Karun Potensial
Laman Dailymail, Selasa, 21 Juli 2015 melansir, alasan peretas itu mengancam Ashley Madison, karena situs tersebut dianggap merusak sakralnya lembaga pernikahan. Mereka tidak akan berhenti mengungkap data-data pribadi anggotanya, kecuali situs yang dijuluki "situs Google untuk selingkuh" ditutup. 

Bos Situs Selingkuh Ashley Madison Lengser
Ancaman itu bukan sekedar gertak sambal, sebab Impact Team telah mempublikasikan identitas dua pengguna Ashley Madison. Dua orang itu diketahui berasal dari Amerika Serikat dan Kanada. Data-data yang diungkap oleh Impact Team antara lain nama depan, alamat, dan pilihan aktivitas seksual. 

Menurut kelompok Impact Team, anggota Ashley Madison tak seharusnya diberikan identitas anonim, sebab di mata mereka pelaku telah selingkuh dari pasangan mereka. Sehingga, tak layak untuk dilindungi. 

Salah satu pengguna Ashley Madison yang berani muncul ke publik, Natalie, merupakan bagian dari 1,2 juta anggota asal Inggris. Dia mengaku telah mendengar ancaman tersebut dan khawatir suaminya akan mengetahui perselingkuhan yang pernah dilakukan. 

Natalia mulai bergabung dengan Ashley Madison ketika pernikahannya memasuki masa sulit. Namun, dia mengaku sudah tak menggunakan lagi situs tersebut sejak tahun 2011 lalu. 

"Hubungan saya dengan suami kini mulai membaik dan saya belum pernah menggunakan situs tersebut selama bertahun-tahun. Kini, saya khawatir masa lalu akan kembali menghantui saya," ujar Natalie seperti dikutip harian The Sun. 

Selain Ashley Madison, peretas juga mengancam situs lainnya yakni Established Men untuk dinonaktifkan. Established Men merupakan situs perjodohan untuk menemukan pria sukses dengan wanita muda dan cantik.

 

Orang Dalam

Pemilik situs Ashley Madison, Noel Biderman, meyakini para peretas bekerja sama dengan orang dalam di perusahaan mereka. Biderman juga menduga, mereka lah yang menjadi dalang pelanggaran data-data pribadi dalam layanan mereka. 

"Saya telah memegang profil mereka, termasuk tempat mereka bekerja. Jelas, mereka merupakan orang dalam tetapi bukan pegawai di perusahaan ini. Tetapi, mereka telah masuk ke dalam layanan teknis kami," kata Biderman. 

Mengetahui hal itu, banyak anggota yang kemudian membayar Ashley Madison untuk menghapus profil mereka. Untuk layanan tersebut, perusahaan mengenakan biaya senilai 12 Poundsterling atau setara Rp174 ribu. 

Peretas mengingatkan kendati para anggota membayar Ashley Madison untuk menghapus profil mereka, bukan berarti data itu terhapus sepenuhnya. 

"Para pengguna menggunakan semua layanan sebagian besar dengan kartu kredit. Detail pembelian tidak bisa dihapus seperti yang mereka janjikan, termasuk nama asli dan alamat. Padahal, itu informasi penting yang ingin dihapus oleh anggota," kata perwakilan Impact Team. 

Sementara, para pakar mengingatkan data pribadi yang dicuri bisa dimanfaatkan untuk dijual ke para pelaku tindak kriminal atau digunakan untuk memeras anggota.

Ashley Madison dibentuk oleh pasangan suami istri Noel dan Amanda. Memiliki moto: "hidup ini pendek, ayo berselingkuh" menyediakan layanan bagi individu yang ingin berselingkuh dengan orang lain. Menurut data dari situs Alexa.com, Ashley Madison dikunjungi 1,8 juta pengguna setiap bulan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya