Obutive, Aplikasi Buatan UGM Bantu Dokter Gigi

Tampilan aplikasi Obutive
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id - Mengganti gigi yang telah hilang banyak ditempuh dengan cara memasang gigi palsu. Selain untuk menggantikan fungsi gigi yang telah hilang, tetapi juga untuk mempertahankan penampilan seseorang.

Penentuan warna gigi tiruan menjadi pertimbangan penting saat pemilihan gigi tiruan di samping kualitas dan ukuran. Biasanya, untuk mencari warna gigi tiruan yang sesuai dengan warna gigi aslinya, dokter gigi melakukan pemilihan warna secara manual dengan tooth shade guide yang ada di pasaran.

Pemilihan warna secara manual dilakukan dengan cara membandingkan warna antara tooth shade guide dan gigi asli yang masih ada di rongga mulut. Metode pemilihan warna gigi tiruan secara visual menggunakan tooth shade guide dengan 16 skala warna gigi sayangnya kurang efektif.

Sebab, warna gigi tiruan yang terpilih kurang akurat akibat subjektivitas yang tinggi. Tidak hanya itu, pemilihan secara manual juga membutuhkan waktu lama dalam proses penentuan warna gigi yang akan dipilih.

Kenyataan itu mendorong lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah aplikasi yang membantu memudahkan dokter gigi dalam menentukan gigi tiruan.

Mobil Buatan ITS Juara Asia Pasifik

Mereka adalah Alfira Harifi, Zahratul Iftikar, dan Yudhistira Pradiptya (mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi), serta Dwi Prasetya dan Damar Adi Prabowo (mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA). Kelimanya berhasil membuat aplikasi "Obutive", yang berupa aplikasi Tooth Shade Guide berbasis Android. Aplikasi ini untuk menentukan warna gigi tiruan secara objektif.

Cara kerja

Juara Dunia, Robotik Indonesia Sempat Minder dengan China

Cara kerja aplikasi ini cukup mudah hanya dengan membuka aplikasi Obutive. Selanjutnya, cukup dengan menekan tombol add, maka kamera antarmuka akan terbuka dan siap untuk digunakan memfoto gigi pasien. Foto gigi pasien kemudian di-crop pada satu gigi, sehingga akan muncul hasil skala warna gigi.

“Hasil skala warna ini bisa disimpan dengan menambahkan identitas pasien. Hasil yang tersimpan bisa terintegrasi dengan server kami dengan domain obutive.com,” kata Alfira, Selasa 15 Juli 2015.

Menurut dia, pembuatan aplikasi memakan waktu hampir tiga bulan lamanya, karena melalui banyak proses. Di antaranya pengambilan gambar skala gigi untuk library aplikasi, membangun lingkungan aplikasi, serta pengkodingan. Selain itu, mereka terkendala pencahayaan saat pengambilan gambar untuk database.

“Jarak nilai warna gigi pada database terlalu sedikit, sehingga terkadang sistem salah menerjemahkan gambar yang kami ambil. Hal ini akan diatasi dengan SOP yang akan kami buat,” tutur dia.

Ke depan, mereka berupaya membuat Obutive dapat diunduh di Play Store, lalu pengguna bisa log in di website mereka. Akun dari pengguna digunakan untuk menyimpan data hasil skala warna gigi dengan identitas pasien secara sederhana.

“Kami berharap, aplikasi ini nantinya dapat membantu lebih banyak dokter gigi dalam menentukan warna gigi tiruan secara cepat dan akurat," kata Damar. (art)

Pertama Kali, RI Raih Juara Umum Kontes Robot di AS
Aplikasi Partmaps Diklaim Antibegal

Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016