Ini Manfaat Jika Tarif Interkoneksi Diturunkan

Menara BTS XL Axiata.
Sumber :
  • XL

VIVA.co.id - Isu penetapan tarif interkoneksi telekomunikasi tengah dipersiapkan oleh pemerintah. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tengah memproses perumusan ulang tarif biaya interkoneksi. Biaya interkoneksi di Indonesia saat ini dinilai terlampau mahal dan belum berimbang bagi para operator telekomunikasi.

Tarif Interkoneksi Harus Turun, Ini Alasannya

Interkoneksi merupakan transaksi antaroperator yang memungkinkan terjadinya panggilan off-net atau antaroperator. Sementara tarif on net adalah tarif yang dibebankan pada penggunaan jaringan yang sama. Tarif off net dibebankan pada penggunaan lintas jaringan, misalnya, antaroperator.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menegaskan ingin ada penurunan tarif interkoneksi. Bahkan, Rudiantara sudah pernah menyampaikan nanti pada awal tahun depan sudah ada pengaturan interkoneksi yang baru. Adanya revisi untuk tarif interkoneksi ini, Rudiantara karena tarif yang sekarang sudah tidak merefleksikan lagi kondisi industri telekomunikasi saat ini.

Menanggapi hal itu, Indonesia Telecommunications Users Group (IDTUG) mendukung rencana pemerintah. Penurunan tarif interkoneksi dipandang akan lebih menyehatkan industri.

Sekretaris Jenderal IDTUG, Muhammad Jumadi, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Sabtu 11 Juli 2015 menyebutkan berdasarkan penelusuran IDTUG, biaya terminasi lokal antarseluler di Indoensia yaitu Rp250 per menit, sedangkan biaya terminasi jarak jauh Rp452 per menit.

Menurut IDTUG, mahalnya tarif interkoneksi antaroperator itu pada akhirnya sangat membebani pengguna karena beban interkoneksi akan ditanggung oleh pengguna melalui tarif off-net yang mahal.

"Kami berharap, apabila biaya interkoneksi bisa lebih murah, akan menjadi 'domino effect' ke semua sendi kehidupan," kata Jumadi.

Mahalnya tarif off-net dan murahnya tarif on-net menyebabkan tingginya churn rate di masing-masing operator. Belum lagi ketidakefisienan dari pengguna karena pengguna akan cenderung menggunakan lebih dari satu nomor handphone. Hal ini juga mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan nomor, padahal nomor adalah sumber daya yang terbatas.

Respons Menkominfo Soal Diskriminasi dalam Interkoneksi

"Efisiensi akan terjadi dimana-mana kalau tarif interkoneksi turun, seperti berkurangnya penggunaaan nomor handphone lebih dari satu dan menurunnya churn rate pada masing-masing operator," ujar dia.

Jumadi menambahkan, jika operator dapat lebih efisien, maka energi dan sumber daya yang dimiliki operator bisa dialihkan untuk lebih membangun infrastruktur telekomunikasi.

"Diharapkan juga akan dapat mempercepat pemerataan pembangunan fasilitas telekomunikasi sehingga pilihan bagi pengguna akan semakin beragam," ujar dia. (ren)

Apple iPhone.

Apple Bangun Tempat Riset Dulu, Baru Jualan di Indonesia

Direksi Apple sudah datang ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016