Ini Cara Mudah Hindari Virus 'Pemalak'

Ilustrasi hacker
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Munculnya program jahat yang meminta tebusan (ransomware), bukanlah hal yang baru lagi. Namun, faktanya banyak pengguna yang masih saja kebobolan dan menjadi korban tanpa mereka sadari.

Banyak pengguna secara tidak sengaja, telah mengunduh ransomware saat mereka mengakses situs berbahaya, atau pun situs yang sesungguhnya tanpa mereka sadari telah terbajak. Kemungkinan lainnya ransomware berhasil menerobos ke sistem pengguna dengan cara membonceng program jahat (malware) lainnya.

Menuruti ancaman penjahat dengan membayar tebusan, ternyata juga tidak menjamin data dan aset digital korban dapat kembali seperti sedia kala.

Sementara itu, ransomware kini makin berevolusi. Jika diawal kemunculannya pada 2005-2006, ransomware beraksi dengan membajak file dan selanjutnya mengompresi filenya, kini muncul varian SMS ransomware, di mana pengguna yang terinfeksi akan langsung diarahkan untuk menghubungi nomor premium yang dipakai dalam SMS ransomware tersebut tanpa mereka sadari.

Untuk itu, Trend Micro, penyedia solusi keamanan dan bidang software memberikan tips agar pengguna personal bisa terhindar dari virus pemalak tersebut.

Pertama, yang dilakukan pengguna, yaitu membackup data secara reguler. Trend Micro menyarankan, agar pengguna menjalankan rumus 3-2-1.

"Tiga salinan backup data berharga Anda di dua perangkat berbeda dan satu dari dua salinan tersebut, diletakkan di lokasi yang berbeda," tulis Trend Micro dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Kamis 8 Juli 2015.

Langkah selanjutnya, yaitu memastikan bookmark situs-situs favorit yang biasa dituju dan hanya akses situs-situs yang ada dalam bookmark tersebut.

Langkah ini bertujuan mempersempit peluang penyerang menyisipkan kode berbahaya melalui URL, kemudian mengarahkan pengguna yang ceroboh ke situs yang sudah ditanami dengan ransomware, supaya terunduh tanpa disadari.

"Melakukan bookmark pada situs-situs tertentu yang menjadi langganan kunjungan akan menghindarkan Anda dari salah mengetikkan alamat situs di kolom perambahan," tulis Trend Micro.

Selanjutnya, pastikan verifikasi sumber email maupun tautan di dalamnya. Trend Micro meminta pengguna untuk teliti saat memverifikasi.

"Tetaplah waspada, saat mengklik tautan maupun lampiran dalam email. Supaya lebih yakin, verifikasi setiap email yang masuk dengan sungguh-sungguh dan siapa pengirimnya sebelum terlanjur mengklik," tulis Trend Micro.

Langkah terakhir untuk memastikan pengguna tak mendapat ancaman dari virus pemalak, yaitu selalu memperbaharui software keamanan secara berkala. (asp)

Hacker Jajakan 200 Juta Akun Pengguna Yahoo
Ilustrasi ransomware/malware.

Google: Pengguna Android Aman dari Quadrooter

Quadrooter dinilai tak akan jadi masalah.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016