Kembang Api Bisa Berwarna-warna, Ini Penjelasannya

Pembukaan Jakarta Fair 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Setiap perayaan akan lebih meriah dengan adanya ledakan kembang api di atas langit. Beragam warna dan pola percikan ternyata dibuat sedemikian rupa dengan mengandalkan bahan kimia.

Menurut ilmuwan, mendapatkan warna yang tepat untuk perayaan kembang api artinya harus menggunakan senyawa kimia yang tepat pula. Mulai dari tembaga sampai kalsium. Para peneliti telah menentukan dengan cermat komposisi bahan yang dibutuhkan untuk tiap kembang api yang berbeda.

Profesor Kimia dari Washington College, John Conkling, baru-baru ini mendemonstrasikan fakta sains di balik terciptanya kembang api. Dalam sebuah video untuk organisasi non-profit American Chemical Society menunjukkan jika senyawa yang digunakan adalah campuran bahan yang dapat terbakar.

"Tanpa kimia, kita tidak akan bisa menciptakan campuran bahan bakar. Tanpa campuran bahan bakar, kita tidak akan bisa mendapatkan kembang api," ujar Conkling, seperti dikutip dari Mail Online, Senin 6 Juli 2015.

Warna dalam kembang api berasal dari berbagai senyawa logam, khususnya garam logam. Contohnya adalah, tembaga akan terbakar dan menghasilkan warna biru, magnesium menghasilkan kemban api berwarna putih, dan stronium akan menghasilkan warna merah.

Dalam kembang api, garam logam ini dikemas sedemikian rupa. Setelah kembang api dinyalakan, gaya dorong akan mengangkat kembang api ke langit, seiring dengan proses pembakaran yang telah terjadi perlahan di dalam kemasan kembang api. Saat pembakaran mencapai inti kembang api, maka muncullah ledakan.

"Panas yang dilepaskan oleh reaksi pembakaran menyebabkan elektron dalam atom logam memiliki tingkat energi yang lebih tinggi. Logam yang berbeda akan memiliki celah energi yang berbeda pula, yang mengarah ke emisi warna yang berbeda," ujar Conkling.

Ditambahkan dosen kimia, Andy Bruning, lewat blog-nya, Compound Interest, ada beberapa warna kembang api yang sulit untuk dibuat. Oleh karena itu, kualitas kembang api akan terlihat dari adanya warna biru.

"Selain biru, ungu juga sangat sulit untuk diproduksi karena membutuhkan komposisi kembang api berwarna biru dicampur dengan merah," ujar Bruning.

Para ilmuwan yaki jika warna kembang api diprodusi oleh bintang pyrotechnic yang menghasilkan warna cerah dinyalakan. Bintang itu terdiri dari lima senyawa utama. Garam metal, bahan bakar, kimia oksidasi, klorin, dan perekat kimia.

Garam metal digunakan untuk memproduksi warna, bahan bakar utuk memungkinkan pembakaran, kimia oksidasi unntuk menghasilkan oksigen untuk pembakaran bahan bakar, klorin untuk memperkuat warna, dan pengikat kimia untuk mencampur senyawa.

Berikut beberapa nama kandungan kimia versi Conkling dan kawan-kawan, untuk menciptakan warna kembang api.

Merah menggunakan garam strontium terdiri dari strontium nitrat, strontium karbonat, dan trontiium sulfat. Sedangkan orang yang membutuhkan warna Oranye harus membuat garam kalsium yang terdiri dari Kalsim karbonat, kalsium klorida.

Polisi Batasi Kembang Api di acara Car Free Night

Kuning membutuhkan garam sodium terdiri dari sodium nitrat sodium oxalate dan cryolite. Hijau membutuhkan garam barium, baik itu Barium nitrat, Barium karbonat, Barium Klorida, an Barium klorat.

Untuk membuat warna biru dibutuhkan garam tembaga terdiri dari tembaga klorida, karbonat, dan oksida. Sedangkan dalam membuat warna ungu butuh perpaduan seluruh tembaga dan campuran strontium.

Untuk warna perak buat paduan magnesium putih panas dan alumunium. Terakhir, membuat warna putih, butuh pembakaran logam, magnesium, alumunium dan titanium. (ase)

Lalu Lintas Bundaran HI Padat di Malam Takbiran, Banyak Pemotor Tak Pakai Helm
Kembang api di malam pergantian tahun. (Ilustrasi).

Pergantian Tahun di Ancol Berlangsung Meriah

Pesta kembang api disambut pengunjung.

img_title
VIVA.co.id
1 Januari 2016