Ilmuwan: Teror Pembunuhan Brutal Bisa Menular

Unjuk rasa mendukung pengawasan senjata api di AS
Sumber :
  • REUTERS/ Michelle McLoughlin
VIVA.co.id
VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?
- Sebuah studi mengungkapkan bahwa sebenarnya pembunuhan massal dan penembakan brutal di sekolah bisa menular. Bahkan penularannya bisa berlangsung sampai rata-rata 13 hari ke depan.

Begini Rupa Api Jenis Baru

Para peneliti menganalisis figur-figur dari peristiwa pembunuhan massal tingkat tinggi dan penembakan brutal yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu kemungkinan adanya penyebaran inspirasi terhadap peristiwa yang sama di kemudian hari.
Bahaya Olimpiade Rio dari Sisi Ilmuwan


Mereka mengklaim bahwa pembunuhan massal (yang melibatkan lebih dari empat korban tewas), dan penembakan brutal di sekolah-sekolah menciptakan sebuah periode penularan yang bisa berlangsung selama hampir dua minggu setelah kejadian berlangsung.


"20 sampai 30 persen tragedi yang sama, sepertinya muncul karena penularan. Artinya, pembunuhan di kalangan remaja bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lain untuk melakukan hal yang sama di sekolah. Ini akan menyebarkan ide bagi remaja yang masih rentan jati diri untuk meniru," ujar Sherry Towers, peneliti dari Arizona State University, seperti dikutip dari
Mail Online
, Jumat, 3 Juli 2015.


Menurut dia, ciri dari penularan adalah mengamati pola dari banyaknya peristiwa yang terjadi dalam satu waktu, bukan yang muncul dalam waktu acak. Sherry mengakui, penelitian yang telah dipublikasikannya di jurnal
PLOS One
ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya.


Dia mengisahkan, pada Januari 2014, saat sedang rapat di Purdue University. Pagi itu, kampus diselimuti kesedihan karena adanya insiden penembakan dan penusukan yang mengakibatkan satu orang meninggal.


"Saya baru menyadari, ternyata sudah ada tiga peristiwa yang sama seminggu sebelumnya. Saya kemudian menganggapnya sebagai statistik yang kebetulan. Media secara tidak langsung ikut menularkan peristiwa ini kepada mereka yang masih labil sehingga tergerak untuk melakukannya dalam waktu yang tidak lama," ujar Towers.


Data yang didapat Towers, rata-rata pembunuhan massal yang melibatkan senjata api di Amerika, terjadi setiap dua minggu sekali. Sedangkan penembakan brutal di sekolah terjadi rata-rata setiap bulan.


"Insiden dan tragedi ini terjadi paling tinggi di wilayah Amerika pusat dengan statistik kepemilikan senjata api terbanyak," katanya.


Dari sekian banyak pembunuhan massal dan penembakan brutal di Amerika, salah satu yang paling menyakitkan adalah tragedi Seung-Hui Cho. Pria berusia 23 tahun ini membunuh 32 orang di Virginia Polytechnic Institute dan kampus State University di Blacksburg. Setelah membunuh secara brutal, ia pun mengakhiri hidupnya sendiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya