Kata Menkominfo Soal Beli iPhone 6 Berisi Sabun

Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • Viva.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id
Nielsen: Optimisme Konsumen Online Indonesia Meningkat
- Belum lama ini transaksi barang secara
online
mendapat perhatian publik, setelah seorang pria membeli iPhone 6 di perusahaan e-commerce,
Beli Perabot Bekas Via Online, Kenapa Tidak?
malah mendapatkan sabun.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun turut angkat bicara mengenai kasus tersebut. Saat ini pemerintah sedang menggodok aturan yang lebih jelas terkait belanja online.

Rudiantara mengatakan untuk menghindari kasus serupa terulang kembali, Kominfo salah satu rencananya akan memberikan akreditasi kepada para perusahaan di bidang
e-commerce.

"Soal kasus Lazada tentang pengiriman iPhone 6 tersebut, harusnya bisa jadi momentum buat Kominfo percepat aturan
e-commerce
," ungkap Rudiantara di acara buka bersama dengan awak media di Rumah Dinasnya, Jakarta, Selasa malam, 30 Juni 2015.


Ia menjelaskan pada Peraturan Menteri Kominfo mengenai
e-commerce
nantinya, para perusahaan
e-commerce
tidak memerlukan izin beroperasi dari awal. Namun, sebelum beroperasi perusahaan tersebut harus sudah terakreditasi.


"
E-commerce
itu tidak perlu meminta izin dari awal, tetapi sebelum beroperasi harus tersertifikasi atau akreditasi.
Nah,
saya lebih senang akreditasi, karena yang akreditasi yang tersertifikasi itu artinya industri jadi pemain
e-commerce,
idEA atau apa," tutur dia.


Kemudian Rudiantara menjelaskan perihal kenapa pemain
e-commerce
ini diakreditasi atau sudah tersertifikasi. Sebab, ia memandang perlu adanya perlindungan konsumen.


"Untuk memastikan adanya perlindungan konsumen sebelum beroperasi, itu saja. Kominfo justru mendorong tumbuhnya
start up
untuk
e-commerce
dan lain sebagainya, karena tidak dipersyaratkan untuk meminta izin. Kalau meminta izin nanti dokumennya
tebel,
belum uji coba sudahlah lama
entar
kasihan bisnisnya
nggak
jadi," imbuhnya.


Untuk yang memberikan akreditasi dan sertifikasi ini, Rudiantara mengungkapkan kalau baiknya itu dilakukan oleh pihak yang berada di lapangan, bukan pemerintah. Menurutnya, pihak yang di lapangan tersebut lebih tahu akan bisnis dan pemerintah turut mendukung, selama bisnis
e-commerce
ini berjalan sesuai aturan.


"Saya sudah mengajak idEA untuk bikin
self industry regulation
atau dalam bentuk akreditasi, biar mereka bikinlah. Kita lama-lama juga repot. Lebih cepat
deal
dengan perkembangan masalah teknologi proses bisnis itu orang yang di lapangan, lebih baik kita perdayakan idEA," kata dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya