Ini Kompor Gas Otomatis Ciptaan Mahasiswa UGM

Agos, Kompor otomatis karya mahasiswa UGM
Sumber :
  • Viva.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id
VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?
- Memasak atau memanasi masakan terkadang justru membuat masakan tersebut gosong dan tak layak untuk di konsumsi. Dampak yang lebih parah lagi adalah terjadinya kebakaran akibat lupa mematikan gas saat memasak. Hal tersebut sering dialami oleh masyarakat pengguna gas epliji.

Begini Rupa Api Jenis Baru

Kondisi ini mendorong lima mahasiswa dari teknik elekto UGM untuk mengembangkan kompor gas yang secara otomatis dapat mati sendiri tanpa melibatkan tangan penggunanya.
Mahasiswa Brawijaya Buat Jelantah Jadi Pengharum Ruangan


Kompor gas otomatis yang dinamai Automatic Gas Stove for Safety atau Agos, diinisiasi oleh Rifai, Budi Azhari, Kukuh Daud P, dan Hisyam serta Aries Budi Z. Agos mulai dikembangkan sejak 2014.


“Kita berusaha menciptakan kompor yang aman dan praktis. Memang sudah ada beberapa model kompor dipasaran yang menerapkan teknologi timer, tetapi pilihan pengaturan waktunya masih terbatas dan kurang praktis,” kata Hisyam, Rabu, 1 Juli 2015.


Menurutnya, kompor Agos dapat dioperasikan dalam 3 pilihan mode yaitu manual, otomatis, serta menggunakan timer. Pada mode manual, pengaturan kompor layaknya kompor gas pada umumnya. Sementara pada mode otomatis mekanisme pengoperasian berdasarkan ada tidaknya peralatan memasak di atas tungku.


Ketika menggunakan mode otomatis kompor akan menyala saat ada peralatan memasak diatas tungku dalam jangka waktu tertentu. Namun jika tidak ada peralatan memasak di atas tungku ataupun peralatan sudah dipindahkan setelah selesai masak maka kompor akan mati secara otomatis.


“Mode ini bisa dipilih untuk meminimalisir risiko kecelakaan kompor meledak karena pengguna lupa mematikan kompor,”ujarnya.


Selain itu, Agos juga bisa dioperasikan dengan mode timer. Dengan mode ini pengguna bisa mengatur lama nyala kompor serta besar kecilnya api secara digital. Pengaturan waktu dan level nyala api dilakukan dengan menggunakan remot kontrol wirles.


"Berbeda dengan kompor gas konvensional, pengaturan waktu pada kompor ini bisa lebih leluasa karena pengguna bisa langsung mengatur berapa lama waktu nyala api melalui remot kontrol,"tuturnya.


Saat ini kompor gas otomatis buatan mahasiswa UGM ini tengah dalam tahapan pengembangan lanjutan. Kedepan mereka tidak menutup kemungkinan akan memproduksi dalam skala masal dan menjualnya ke pasaran. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya