Peneliti: Google Licik dalam Hasil Pencarian

Kantor Google di Tel Aviv
Sumber :
  • fngmagazine.com
VIVA.co.id
Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps
- Perusahaan internet dunia, Google dituding telah mempraktikkan tindakan licik dalam memberikan hasil pencarian di internet.

Brutal, Manajer Google Diperkosa Lalu Dibunuh

Tudingan itu merupakan hasil kesimpulan dari studi peneliti Universitas Harvard dan Columbia. Dalam studinya, peneliti menemukan Google telah mendiskriminasi kompetitor dalam hasil pencariannya.
Riwayat Blunder Google, Hapus Palestina Sampai Area India


Dikutip dari Latimes, Selasa 30 Juni 2015, hasil pencarian Google lebih menonjolkan konten dari Google dan menganaktirikan konten dari kompetitornya di antaranya Yelp dan Orbitz.

"Data yang kami tunjukkan yaitu kepentingan perilaku antikompetisi, mungkin mereka menyakiti konsumen dengan cara ini. Ini sesuatu yang perlu ditindaklanjuti penegak antipersaingan," kata Tim Wu, pemimpin penelitian tersebut.


Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, Wu dan Michael Luca, peneliti dari Harvard Business School memanfaatkan tim Sains Data Yelp untuk menjalankan skenario dua mesin pencarian.


Skenario pertama, menelusuri hasil daftar kontak bisnis lokal dan alamat mereka di pencarian Google.com. Tautan ini mengakibatkan informasi dari Google+.


Kemudian skenario kedua yang mirip di Google.com, disebut versi alternatif, tapi dengan perintah pencarian di berbagai situs termasuk Yelp, Orbitz, TripAdvisor dan Foursquare.


Kemudian peneliti mencoba pencarian tautan "pediatrician nyc," pada dua skenario tersebut. Pada pencarian di Google, skenario ini menghasilkan daftar 31 tautan ulasan di situs Google, tapi hasil lebih banyak, 719 tautan ulasan, justru muncul pada versi alternatif.


Pengujian ini melibatkan 2.690 perserta. Dalam pengujian ini peneliti menemukan pengguna 45 persen lebih mungkin terlibat dengan item yang ditarik oleh situs alternatif dibanding pada situs tradisional Google.


Dengan demikian, peneliti mengatakan temuan pencarian di Google tak selalu lebih baik dari pilihan situs alternatif lain.


"Google membuat pilihan strategis menampilkan konten mereka sendiri daripada memilih hasil yang akan dipilih konsumen," ujar peneliti.


Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di
the Journal of Antitrust Enforcement from Oxford University Press.

Dalam laporan tersebut, yang disampaikan ke regulator Eropa Jumat pekan lalu, Yelp mendorong agar otoritas terkait segera menindaklanjuti temuan ini dengan investigasi.


Tapi pihak lain, pengacara antipersaingan di Washington AS, David Balto, pesimis untuk menaikkan isu ini menjadi investigasi. Sebab, proses ini tak mudah untuk menentukan sebuah pelanggaran undang-undang persaingan.


"Ada perjalanan panjang untuk mengambil ini sebelum orang mengatakan ini melanggar undang-undang persaingan," ujar Balto yang pernah menjabat Direktur Kebijakan Komisi Perdagangan Fedeal FTC.


Balto menduga, penelitian yang dilakukan Yelp itu memang bertujuan 'menggoyang' Google, agar perusahaan itu menghabiskan waktu dan uangnya untuk membuktikan tuduhan.


Hasil studi itu makin menguatkan laporan rahasia hasil investigasi FTC yang muncul pada pertengahan Maret lalu.


Pada laporan tersebut, FTC membeberkan salah satu borok Google yaitu mengambil konten dari saingan mereka di antaranya Amazon, TripAdvisor, Yelp, untuk meningkatkan layanan besutan Google.


Dalam laporan tersebut, FTC menyimpulkan tindakan Google itu telah menghasilkan bahaya nyata bagi konsumen dan inovasi pencarian iklan pasar
online.
Atas kelakuan minus tersebut, beberapa staf FTC merekomendasikan Google telah melanggar undang-undang.


Atas dugaan pelanggaran itu, terbuka kemungkinan penyelidikan praktik licik Google seperti yang dilakukan oleh Komisi Eropa saat ini.


Sementara Google enteng menjawab tuduhan tersebut. Secara tidak langsung, juru bicara Google pada April lalu, menyebutkan mereka telah mendapatkan banyak rival dalam bisnis internet.


Tapi bagi Google, kemunculan rival itu menunjukkan bisnis pencarian tengah berkembang. Dengan danya kompetitornya itu, maka menurut Google, orang akan mendapatkan lebih banyak pilihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya