Soal OTT, Bantuan Pemerintah Harusnya Sudah Jadi Aksi Nyata

Aplikasi Twitter dan Facebook.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Apple Bangun Tempat Riset Dulu, Baru Jualan di Indonesia
- Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengapresiasi upaya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam mendorong Over the Top (OTT) lokal menghadapi agresi OTT asing.

Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google

"Saya pikir itu langkah yang bagus. OTT lokal musuhnya OTT asing, (karena selama ini) yang lokal tidak didukung dan yang asing dipermudah. Sementara mereka (OTT asing) kuat secara finansial," kata Heru kepada
Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley
VIVA.co.id , Jumat, 12 Juni 2015.


Heru melanjutkan, dengan kekuatan finansial tersebut dan kurangnya peran pemerintah, membuat OTT lokal susah maju dan berkembang, sehingga ketika muncul, kemudian mati dalam hitungan bulan.


Maka dari itu, Heru menghimbau kepada pemerintah, terutama dalam hal ini Kementerian Kominfo, bantuan tersebut tidak hanya dalam bentuk wacana, tetapi sudah pada tahap aksi nyata.


"Saya punya pengalaman kembangkan OTT. Pemerintah tidak ada bantuannya sama sekali, baik jadi fasilitator atau memberikan endorsement. Operator juga tidak mendukung malah kita harus bayar sewa server dan jaringan dengan harga Rp10 jutaan per bulannya," tegas dia.


Terkait dukungan pemerintah yang hanya membantu beberapa OTT lokal saja, Heru menilai bahwa sebaiknya pemerintah bisa mendukungnya secara cluster atau pembagian.


"Kalau saya sih melihat per cluster. Misalnya instan messaging, games, media sosial dan lain-lain. Satu cluster bisa 2-3 yang dimajukan. Kalau dari jumlah saja, bisa jadi nanti semua kontennya ternyata 1 cluster saja," imbuh mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya