LIPI Klaim Punya Solusi untuk Industri Otomotif

Seminar EMC oleh LIPI di Serpong
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
Demi Potensi Pulau Perbatasan, LIPI Kerahkan 23 Peneliti
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Masyarakat EMC Indonesia, memaparkan manfaat dari pengujian elektromagnetik di bidang otomotif.

Go Industri, LIPI Berguru ke Australia

Kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak ini berbentuk sebuah seminar dengan tema 'Electromagnetic Compatibility (EMC) for Avionics and Electric Vehicles' di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang, Senin 8 Juni 2015.
LIPI: Pembangunan Daerah Idealnya Berbasis Riset Ilmiah


Disebutkan, diskusi ini merupakan salah satu upaya, agar produk-produk Indonesia, khususnya bidang otomotif, elektronika, dan bidang terkait dapat bersaing, saat memasuki pasar bebas ASEAN, atau yang dikenal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).


"Setiap teknologi pengujian produk pasti menggunakan teknologi pengujian khusus. Untuk bidang otomotif, teknologi pengujian EMC dapat menentukan layak, atau tidak sebuah produk otomotif saat dipasarkan secara bebas kepada masyarakat umum," ungkap Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Bambang Subiyanto.


Diketahui, industri otomotif termasuk salah satu yang berkembang pesat di negara ini. Hal tersebut, ditandai dengan banyaknya kendaraan bermotor yang tersebar di wilayah Indonesia.


Namun, setiap produk tak bisa langsung dipasarkan, sebab harus lolos uji dalam kualitas, keamanan, dan keselamatan melalui standar yang berlaku. Salah satu standar pengujiannya adalah Electromagnetic Compatibility (EMC) yang mengandalkan kemampuan suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal di lingkungan elektromagnetik, tanpa terpengaruhi ataupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungannya.


Untuk itu, agar produk-produk nasional mampu bersaing dipasaran, para peneliti memaparkan sejumlah masukan dari hasil riset yang dapat berharga bagi teknologi elektromagnetik di Indonesia. Riset tersebut, diklaim dapat memengaruhi dalam pengembangan industri angkutan darat, laut, dan udara di Indonesia saat ini.


"Apalagi, industri kedirgantaraan Indonesia yang akan dibangkitkan kembali, tentu riset pengujian EMC akan dibutuhkan," ungkap Kepala Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2 SMTP) LIPI, Harry Harjadi.


Dengan demikian, lanjut Harry, pertemuan hasil riset dengan industri otomotif ini akan menjadi sebuah jembatan dari berbagai kepentingan, terutama terkait pengujian elektromagnetik pada permasalahan EMC yang dihadapi saat ini.


"Para pihak yang terlibat, terutama peneliti bisa mendiseminasikan hasil penelitannya, regulator dapat mensosialisasikan kebijakannya, dan industri bisa memanfaatkan hasil penelitian dan juga penerapan kebijakan yang pas," paparnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya