Jakarta Makin Panas, Ini Penjelasan BMKG

Cuaca super panas di Australia
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip
VIVA.co.id
Langit Jabodetabek Berawan Minggu Pagi Ini
- Banyak orang merasa bahwa akhir-akhir ini menjadi hari yang mudah membuat lelah, terutama yang tinggal di Jakarta. Hal itu disebabkan cuaca sekarang sedang dalam posisi tak biasanya.

Malam Hari Ini Jakarta Diguyur Hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara mengenai suhu tinggi ini.
Hari Ini, Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan


Kepala BMKG Andi Eka Sakya, menjelaskan bahwa saat ini posisi Matahari sedang berada di Belahan Bumi Utara (BBU), sehingga suhu udara BBU menjadi lebih hangat. Selain itu, pola aliran angin dominan dari Belahan Bumi Selatan (BBS) ke arah BBU, tepatnya dari arah tenggara di BBS berbelok ke arah timur laut di BBU setelah menyebrang ekuator.


Disebutkan Andi, angin dari BBS ini merupakan angin kering yang berasal dari Australia. Sehingga dengan kata lain, angin tersebut beranjak dari negeri Kangguru akibat pola angin yang mengarah ke Indonesia.


"Terjadi pola sebaran angin di Jawa Barat bagian utara, sehingga potensi pertumbuhan (tutupan) awan menjadi kurang dan radiasi Matahari langsung kepermukaan bumi yang dapat menjadikan suhu udara menjadi tinggi," ujar Andi dalam pesan singkat kepada VIVA.co.id, Rabu, 9 Juni 2015.


Mengenai suhu panas di Jakarta, Andi memaparkan bahwa di Jakarta tercatat dalam 30 hari terakhir suhu udara maksimal mencapai 34,6 derajat celcius, suhu udara minimal 25 derajat celcius, dan suhu udara rata-rata harian sekitar 27 hingga 30 derajat celcius.


Angka suhu udara tersebut bila dibandingkan dengan periode serupa pada tahun sebelumnya terjadi peningkatan. Pada tahun lalu, BMKG mencatat rata-rata suhu udara di Jakarta hanya mencapai 29,4 derajat celcius.


"Potensi hujan yang terjadi di sekitar Jakarta, lebih bersifat lokal (tidak merata) dari efek proses konvektif setempat dan efek geografis topografi," ungkap dia.


Tak Ada Hubungan dengan Panas India


Sementara mengenai suhu panas yang sedang melanda India, Andi menegaskan kalau suhu udara panas di Indonesia, terutama di Jakarta tidak ada kaitannya dengan yang terjadi di negeri Bollywood tersebut.


"Melihat pola angin yangg ada di wilayah Jakarta (dari BBS ke BBU) tidak dipengaruhi oleh aliran udara dari wilayah India ke arah timur, sehingga suhu udara tinggi di Jakarta tidak dipengaruhi oleh fenomena suhu udara tinggi di India," tutur Andi.


Andi menambahkan suhu udara panas ini, umumnya hanya terjadi pada masa pancaroba saja. Untuk itu ia memberikan beberapa himbauan kepada masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrim ini.


"Pertama, minum yang banya. Kedua, tidak memaksa diri untu olahraga atau berkendara dalam waktu yang panjang tanpa istirahat dan minum. Ketiga, hati-hari dengan potensi kebakaran seperti dari rokok. Dan terakhir, di wilayah yang mudah terbakar seperti lahan gambut perlu menjadi diwaspadai, agar tidak terbakar," papar Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya