Mengintip Proses Produksi Ponsel Pintar di Batam

Pabrik Ponsel di Batam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suryanta Bakti Susila
VIVA.co.id
Smartfren Hadirkan Modem Berkecepatan 150 Mbps
- Ponsel pintar 4G LTE dari PT Smartfren Telecom Tbk tak lama lagi akan diluncurkan. Proses produksi ponsel pintar dari operator seluler berbasis CDMA dengan teknologi EVDO dan 4G LTE tersebut hampir rampung.

Perlombaan Layanan 4G, Ini Pemenangnya

Setelah berhasil memboyong vendor asal negeri Tiongkok, Hisense, Smartfren menggandeng perusahaan perakitan ponsel lokal yang berbasis di Batam, PT Sat Nusapersada Tbk.
Smartfren: Ponsel Andromax Tak Bakal Redup


Ponsel pintar yang kini masih diproduksi itu merupakan hasil kolaborasi dari tiga perusahaan tersebut.


Pada Rabu, 27 Mei 2015, VIVA.co.id berkesempatan melihat dari dekat proses produksi saat Smartfren melakukan kunjungan ke tempat produksi yang terletak di kawasan berikat Pelita-Lubukbaja, Batam itu.


Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin mengatakan, kapasitas produksi perusahaannya mencapai lebih dari tiga juta unit per bulan. Meski menerima order dari berbagai macam vendor, perusahaan yang sahamnya di Bursa Efek Indonesia diperdagangkan dengan kode PTSN itu memberi jaminan kerahasiaan jeroan ponsel yang mereka garap.


Abidin menjelaskan, order rekanan dikerjakan oleh orang khusus dan di tempat khusus, tidak dicampur antara satu order dengan order lainnya.


Pantauan VIVA.co.id, kontrol keamanan di tempat produksi ponsel memang ketat. Karyawan keluar masuk ruangan diperiksa oleh petugas keamanan dan tidak diperkenankan membawa tas.


Tak cukup di situ, selama berada di dalam ruang produksi, mereka mengenakan pakaian khusus sebagaimana saat kita masuk ruang perawatan intensif di rumah sakit.


Kepala Bagian Produksi yang menangani pembuatan ponsel Smartfren, Hermin Tan, mengatakan ada 30 proses yang harus dilalui dalam pembuatan ponsel. Proses itu meliputi antara lain, SKD, inspeksion, uji area frekuensi meliputi 2G, 3G, 4G, wifi, bluetoth. Setelah itu, memasuki proses pencantuman IMEI.


"Jadi IMEI label, record sama number satu proses langsung," kata Hermin.


Tahap berikutnya pengecekan tampilan ponsel tersebut. Setelah itu pemasangan chasing, cek kabel, dan baterai.  "Quality Control online oleh komputer untuk pengecekan total," kata Hermin.


Menurut dia, kontrol kualitas dilakukan oleh sistem komputer untuk meminimalkan potensi human error.


Hermin menjelaskan, satu line produksi dapat menghasilkan 4.500 unit ponsel dalam satu hari yang terdiri atas tiga shift.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya