Astronom Bicara Suara 'Sangkakala'

Penampakan pria berjenggot di langit Norfolk.
Sumber :
  • http://www.onvsoff.com/
VIVA.co.id
Terapkan Hal ini agar Dapatkan Syafaat di Hari Kiamat
- Guru Besar Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Suryadi Siregar turut buka suara terkait suara aneh yang mirip suara terompet.

Inilah Dua Perang Besar yang Akan Terjadi di Akhir Zaman

Diberitakan sebelumnya, beberapa saksi yang mendengar suara aneh itu mengaku ketakutan dan menyebut suara itu sebagai penanda datangnya hari kiamat atau terompet sangkakala.
Desember, Planet Ini Akan Bikin Kiamat pada Bumi


Suryadi mengatakan suara aneh itu disebabkan dua faktor yaitu fenomena alam dan aktivitas manusia.


Untuk fenomena alam, dia berpendapat suara bisa muncul karena dipicu gerak lempeng dari bumi. Sementara posisi bumi seperti kapal besar di lautan yang mengapung, sehingga saat ada pergeseran lempeng, biasanya memunculkan bunyi yang agak keras.


"Suara akan jelas saat keadaan hening," kata dia kepada
VIVA.co.id
, Selasa malam, 26 Mei 2015.


Suryadi mengatakan, ada kemungkinan suara aneh itu dipicu dari aktivitas dalam bumi. Pemicunya adalah aktivitas inti bumi yang terdiri dari cairan magma. Inti bumi tersebut bisa bisa menjadi media perambat, yang mengirimkan suara hingga ke permukaan bumi.


"Setiap ada gerakan gejala terjadi (di dalam bumi) maka terjadi pergerakan lempeng dan kemudian diiringi bunyi yang muncul," ujar dia.


Mengenai suara khas seperti suara terompet, Suryadi menjelaskan, hal itu bisa terjadi karena udara yang keluar dari rongga. Proses ini membuat suara yang muncul seperti suara harmoni yang teratur.


Suara dari dalam, kata dia, bisa muncul melalui rongga atau celah yang ada di kerak dan permukaan bumi. "Secara umum bisa terjadi, karena rongga kecil (di permukaan) yang keluarkan tekanan dari bumi. Dari situ suara yang akan muncul," ujarnya.


Sedangkan untuk penyebab dari aktivitas manusia, Suryadi menjelaskan, bisa terjadi karena ada proses interaksi di udara.


Ia menyebutkan dampak kegiatan manusia membuat kandungan udara berubah. Kondisi itu kemudian membawa perubahan tekanan aliran arus angin. Tekanan itu terus akan melwati celah batu karang dan gunung hingga terdengar suara aneh.


"Kandungan udara berubah bisa juga akibat kegiatan manusia yang melebihi batas, lapisan ozon yang terkikis karena penggunaan freon maupun kerusakan hutan dari kebakaran," kata dia.


Secara prinsip, Suryadi meyebutkan penyebab lebih di permukaan dan di dalam bumi. Untuk kemungkinan penyebab dari luar angkasa, kata dia, sangat kecil kemungkinannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya