Ide Ilham Habibie Kembangkan Aplikasi Lokal

Ilham Akbar Habibie.
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi
VIVA.co.id
Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google
- Rencana pemerintah mewujudkan pita lebar Indonesia mendapat perhatian dari para pemain dan pemangku kepentingan industri teknologi dan informasi komunikasi (TIK) dalam negeri.

Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley

Salah satunya Ketua Dewan TIK Nasional, Ilham Akbar Habibie. Putra mantan Presiden BJ Habibie itu sepakat bahwa untuk membangun ekosistem pita lebar Indonesia, memang harus fokus membangun pada tiga area yaitu jaringan (
E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota
network ), perangkat (
device
) dan aplikasi (
application
).


Dari tiga area itu, Ilham menekankan agar industri di Indonesia lebih memfokuskan pada aplikasi.


"Jaringan sudah, kan ini harus ada. Perangkat sudah cukup banyak. Aplikasi ini yang memang satu hak yang harus difokuskan, diintensifkan," ujarnya ditemui usai diskusi panel dalam Raker Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), di Jakarta, Senin, 25 Mei 2015.


Ia memandang, aplikasi yang dimaksud yaitu aplikasi buatan lokal. Aplikasi buatan dalam negeri, kata dia, sudah banyak bermunculan. Untuk itu harus dikelola, dimanfaatkan, agar masyarakat mulai menggunakan aplikasi buatan anak bangsa.


"Ada aplikasi kesehatan, data base dan Simaya, aplikasi yang berpotensi menggantikan Microsoft Word. Itu sudah ada di tangan kita," ujar dia.


Menurutnya, tugas pemerintah saat ini yaitu mulai menggunakan aplikasi buatan lokal sekaligus mengedukasi ke masyarakat. Dia sangat yakin, dengan demikian pemerintah akan menunjukkan kepada warganya bahwa aplikasi lokal tak kalah dengan aplikasi buatan luar negeri.


"Dimulai dari pemerintah, dengan memberi contoh. Tinggal perlu diberikan peraturan, sehingga dimanfaatkan pemerintah dahulu," katanya.


Aplikasi yang digunakan pemerintah, kata dia, adalah aplikasi berbasis layanan kepada masyarakat atau e-government. Dan aturan ini menurutnya, sudah mulai digunakan berkat aturan dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.


Sedangkan untuk aplikasi lokal untuk masyarakat secara umum, Ilham mengakui perlu ada upaya keras agar masyarakat mau memakainya. Ia memberikan pandangan, untuk bisa disukai masyarakat, aplikasi lokal bisa mengadopsi aplikasi global yang populer namun terdapat nilai tambah dengan sentuhan konten khusus lokal.


Tantangan lain yaitu bagaimana menciptakan aplikasi lokal namun tingkat skalanya bisa digunakan secara nasional. Ilham melihat, kreativitas anak bangsa dalam hal ini bisa menjanjikan.


"Saya lihat ada teman-teman yang kembangkan aplikasi yang membantu komunitas tertentu supaya mereka lebih baik, bisa seperti Facebook plus gitu, yang sesuai dengan karakter kita. Misalnya aplikasi bernama Sebangsa," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya