- www.androidauthority.com
VIVA.co.id - Era digital saat ini, para produsen teknologi saling bersaing menciptakan ponsel pintar yang makin pintar. Mereka saling ingin membuktikan inovasi paling pintar dari ponsel yang dirilisnya.
Tapi di tengah persaingan itu, sebuah proyek Kickstarter justru berpikir sebaliknya. Proyek pendanaan itu malah menciptakan ponsel sangat standar, bukan ponsel pintar.
Dikutip Android Authority, Selasa 19 Mei 2015, ponsel standar yang dihadirkan yaitu Light Phone. Sesuai namanya, ponsel ini cukup sederhana, hanya memiliki fitur seperti ponsel analog era 1990-an.
Light Phone hanya berfungsi untuk melakukan pemanggilan, fitur teks pun tidak ada pada ponsel ini.
Sang pencipta ponsel seukuran kartu kredit itu mengatakan, alasan menghadirkan ponsel itu karena menarik, bebas gangguan dari SMS dan aplikasi serta sangat mudah untuk membuat sebuah panggilan. Mengingat desainnya sekecil kartu kredit, Light Phone yang berbobot 38 gram bisa dimasukkan ke dompet, saku kecil, dan tas pengguna.
Menariknya, meski ponsel standar, Light Phone menggunakan sebuah aplikasi pada ponsel pintar pengguna. Tujuannya untuk mempercepat terusan panggilan saat pengguna jauh dari ponsel pintar. Light Phone juga hadir dengan kartu SIM dan memiliki paket waktu bicara (talk time) 500 menit.
Light Phone memiliki daya baterai hingga 20 hari untuk sekali pengisian daya, berjalan pada jaringan frekuensi GSM 850/900/1800/1900 Mhz.
Pembuat Light Phone memasarkan ponsel ini sebagai backup ponsel utama pengguna.
Meski konsepnya sederhana, salah jika membayangkan harga Light Phone ini murah meriah. Malah sang pembuat ponsel membanderolnya US$100 (Rp1,31 juta). (art)
Unik, Baterai Berenergi Vitamin
Peneliti menciptakan materi vitamin B2 dari jamur.
